Polda Metro Jaya memanggil Haris Azhar terkait kasus berita bohong yang dilaporkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Namun, Haris yang akan diperiksa sebagai terlapor tidak hadir, Kamis (6/1/2022).
"Kami di bulan Desember lalu panggil Haris Azhar untuk tanggal 23 Desember, tapi waktu itu Pak Haris kirim surat ke kami untuk minta penundaan di awal bulan Januari. Kami akomodir atas permohonan Haris Azhar tersebut," kata Direskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Pol Auliansyah Lubis kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta.
"Seharusnya hari ini datang. Kami terima surat dari Haris Azhar minta penundaan lagi di bulan Februari 2022," tambahnya.
Ketika ditanya terkait langkah jemput paksa, Aulia belum membuka peluang. Padahal Haris sendiri sudah dipanggil hingga panggilan kedua.
Baca juga: Wali Kota Kena OTT KPK, Pemkot Bekasi Pastikan Pelayanan Publik Tetap Normal
"(Terkait jemput paksa) kami akan sesuaikan saja aturan KUHP. Jadi yang ada di KUHP aturannya seperti apa itu yang kami pedomani," kata Aulia.
Sekedar informasi, kasus ini bermula dari adanya unggahan video berjudul 'Ada Lord Luhut di Balik Relasi Ekonomi-Ops Militer Intan Jaya' yang diunggah di akun Youtube Haris Azhar. Video tersebut berisi wawancara bersama Fatia.
Dalam video tersebut membahas hasil riset sejumlah organisasi termasuk KontraS tentang bisnis para pejabat atau purnawirawan TNI di balik bisnis tambang emas atau rencana eksploitasi daerah blok Wabu di Intan Jaya, Papua.
Pihak Luhut sudah melakukan somasi terkait video tersebut. Kemudian memutuskan untuk melaporkan Haris dan Fatia ke Mapolda Metro Jaya dengan tudingan pencemaran nama baik.
