Seorang gadis di Filipina ini alami kondisi tubuh yang langka. Pasalnya, ia memiliki wajah yang lebih tua dari umurnya.
Dikutip dari Oddity Centrak, Kamis (7/10) wanita bernama Raizel Calago yang masih berusia 16 tahun itu mengalami perubahan kondisi dari yang tadinya seorang gadis, namun dalam waktu 2 tahun ia berubah tampak seperti nenek-nenek.
Raizel mengatakan, semua berawal saat ada ruam muncul di sekujur tubuhnya tiba-tiba, diikuti oleh munculnya bintik merah yang gatal. Sejak itulah perlahan kulitnya berubah menjadi mengerut.
Mengetahui itu, Raizel pun menemui dokter untuk memeriksa kondisinya. Tapi dokter hanya mengatakan kalau itu hanyalah efek yang disebabkan oleh serangga.
"Sangat menyakitkan ketika mereka memberitahu saya bahwa putri saya terlihat lebih tua dari saya. Kadang-kadang saya membayangkan ketika dia menjadi tua dan melihat betapa cantiknya dia," kata Joela, ibu Raziel.
Meski sudah diberi obat, namun kondisi Raziel tak mengalami perubahan.
"Dia cantik sejak dia masih bayi, tapi sekarang wajahnya sangat jauh dari kecantikannya ketika masih muda," kata ibunya lagi.
Berubahnya penampilan, membuat Raziel malu untuk bermain dengan teman-temannya.
"Mereka bertanya kepada saya mengapa penampilan saya semakin tua. Saya tidak menjawabnya karena saya juga tidak tahu apa yang terjadi," kata Raziel.
Setiap harinya, ia selalu memakai masker untuk menutupi wajahnya. Ia tentu berharap penampilannya agar kembali seperti sedia kala.
"Saya selalu berdoa agar saya menjadi lebih baik dan kulit serta penampilan saya yang lama akan kembali agar saya bisa berkumpul dengan teman-temanku lagi. Saya sekarang tidak bisa karena malu," katanya.
Namun baru-baru ini, Raziel baru mengetahui soal kondisinya usah tampil di salah satu acara TV. Dari situ lah ia baru mengetahui kalau ia mengalami progeria, di mana kondisi itu menyebabkan kerutan dan penuaan pada kulit. Sayangnya, kondisi yang berubah karena progeria tak bisa diubah.
Hingga kini, yang bisa dilakukan Raziel hanyalah mencegah munculnya kardiovaskular, masalah sendiri hingga osteoporosis.
