Amerika Serikat (AS) merupakan penghasil sampah plastik terbesar di dunia. Melihat kondisi ini AS diminta untuk menemukan strategi baru untuk mengekang sampah plastik, yang sebagian besar akan berakhir di laut.
Munculnya plastik murah dan serbaguna membuat dunia dibanjiri dengan sampah plastik, dan AS menjadi kontributor utama plastik sekali pakai, yang akhirnya merusak kehidupan laut dan merusak ekosistem.
Dilansir Guardian, jumlah sampah plastik telah meningkat tajam di AS sejak tahun 1960. Saat ini, AS menghasilkan sekitar 42 juta ton sampah plastik per tahun.
Jumlah keseluruhan limbah kota yang dibuat di AS juga naik hingga delapan kali lebih besar daripada negara-negara yang sebanding dengan AS di seluruh dunia.
Baca juga: Pandemi Covid-19 Hasilkan 8,4 Juta Ton Sampah Plastik, 87% dari Rumah Sakit
Menurut laporan yang diserahkan kepada pemerintahan federal itu, infrastruktur daur ulang gagal mengimbangi pertumbuhan besar produksi sampah plastik di AS.
Kebiasaan membuang sampah sembarangan, membuang sampah yang tidak efisien di tempat sampah, menjadi penyebab meningkatnya produksi sampah di AS.
Setiap tahun, setidaknya ada 8,8 juta ton sampah plastik yang masuk ke laut. Jika tren ini berlanjut, para ilmuwan memperkirakan jumlah ini bisa melonjak menjadi 53 juta ton per tahun di tahun 2030.
"Sampah plastik adalah krisis lingkungan dan sosial yang perlu ditangani AS secara tegas," kata Margaret Spring, Kepala Konservasi dan Sains di Monterey Bay Aquarium.
"Sampah plastik yang dihasilkan oleh AS punya banyak konsekuensi, berdampak pada komunitas pedalaman dan pesisir, mencemari sungai, danau, pantai, teluk, dan saluran air, menempatkan beban sosial dan ekonomi pada populasi yang rentan, membahayakan habitat laut dan satwa liar, dan mencemari perairan tempat manusia bergantung untuk makan serta mata pencaharian," kata Spring.
