Lakukan Transisi Energi, Negera Berkembang Disebut Perlu Dukungan Teknologi dan Investasi

- Rabu, 23 Maret 2022 | 08:53 WIB
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 1 Mwp yang dimiliki Institut Teknologi Sumatera (Itera) dan menjadi percontohan pengembangan energi terbarukan di tingkat nasional. (ANTARA/Dian Hadiyatna)
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 1 Mwp yang dimiliki Institut Teknologi Sumatera (Itera) dan menjadi percontohan pengembangan energi terbarukan di tingkat nasional. (ANTARA/Dian Hadiyatna)

Ketua DPR RI Puan Maharani mengajak anggota Inter-Parliamentary Union (IPU) untuk memobilisasi pengurangan emisi, memperkuat adaptasi, dan merealisasi komitmen pembiayaan bagi negara berkembang.

Transisi Energi bersih di negara berkembang juga perlu mendapatkan dukungan teknologi dan investasi,” ujar Puan dalam pidato di sidang IPU sebagaimana dalam siaran persnya dikutip Rabu (23/3/2022).

Puan ingin sidang ke-144 IPU agar anggota parlemen dunia yang hadir membuat komitmen dan aksi guna menyelamatkan dunia dari dampak perubahan iklim. Dia harap parlemen bisa memainkan peranan di dalam kasi nyata komitmen tersebut.

“Kita tidak cukup hanya membuat komitmen dan kesepakatan internasional. Namun kita perlu menterjemahkan komitmen tersebut menjadi aksi nyata di dalam negeri. Parlemen memainkan peran kunci untuk hal tersebut,” tegas Puan.

Baca Juga: Fokus Mobil Listrik, Nissan Setop Pengembangan Mobil Bensin di Pasar Eropa

Adapun pernyataan Puan ini selaras dengan apa yang disampaikan Presiden Jokowi saat membuka secara resmi sidang ke-144 IPU minggu (20/3/2022). Di mana menurut Jokowi, hal yang sering dilakukan, sering dibicarakan, sering diputuskan di dalam pertemuan-pertemuan global tetapi aksi lapangannya belum kelihatan.

Seperti misalnya transisi energi, dari energi fosil ke energi baru terbarukan (EBT) serta dari energi batubara masuk ke renewable energi. Menurut Jokowi, hal ini kelihatannya mudah tetapi dalam prakteknya adalah sesuatu yang sangat sulit di lapangan, utamanya bagi negara-negara berkembang.

“Sehingga yang perlu dibicarakan adalah dan dimobilisasi adalah pendanaan iklim, ini harus kita segera selesaikan. Yang kedua, investasi dalam rangka renewable energi, ketiga berkaitan dengan transfer teknologi. Kalau ini tidak real dilakukan sampai kapan pun saya pesimis bahwa yang namanya perubahan iklim ini betul-betul tidak bisa kita cegah,” ujar Jokowi.

Sekedar infromasi tema IPU ke-144 adalah ‘Getting to Zero: Mobilizing Parliament to Act on Climate Change’. Isu perubahan iklim diambil sebagai tema besar yang akan dibahas karena menyangkut kelangsungan hidup dan keselamatan dunia.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X