Pengakuan Rektor Unipar yang Nyosor Cium Dosen Wanita: Antara Khilaf dan Bantahan

- Minggu, 20 Juni 2021 | 11:48 WIB
Rektor Unipar yang mengakui ingin mencium dosen berinisial HI. (IKIP Jember), ilsutrasi pelecehan seksual. (Freepik).
Rektor Unipar yang mengakui ingin mencium dosen berinisial HI. (IKIP Jember), ilsutrasi pelecehan seksual. (Freepik).

Rektor Universitas PGRI Argopuro (Unipar) Jember, Profesor RS mundur dari jabatanya pasca kasus pelecehan seksual saat dirinya disebut nekat hendak mencium salah satu dosen perempuan inisial HI. 

Atas perbuatannya itu, Profesor RS lantas mengundurkan diri dari jabatannya dan meminta maaf kepada publik. Ia juga mengakui bahwa dirinya hampir mencium dosen tersebut di kamarnya.

"Saya ketuk pintu kamarnya. Ketika dia membuka pintu kamar, enggak tahu kenapa tiba-tiba saya ingin menciumnya. Dia mengelak dan menghindar. Saya langsung tersadar dan meminta maaf saat itu juga,” kata RS yang dikutip dari Antara, Sabtu (19/6/2021).

Meski mengakui perbuatannya tersebut, ia juga membantah tujuan pelecehan seksual ini sudah dimulai sejak perjalanan dari Jember ke Pasuruan. Tuduhan itu tidak benar dan hanya kesalahpahaman saja.

Baca Juga: Balita di Sukabumi Luka Parah Akibat Diseret Topeng Monyet saat Beri Saweran, Ibu Histeris

"Saat itu kaki saya capek dan butuh untuk meluruskan kaki, sehingga tanpa sengaja kaki saya menyenggol tangannya karena yang bersangkutan duduk di depan di samping sopir, sedangkan saya duduk bersama dosen laki-laki lainnya, sehingga tidak mungkin saya melakukan itu," kata RS.

Kejadian ini terjadi di sebuah hotel di Pasuruan, dalam rangka mengikuti Diklat PGRI Jawa Timur beberapa waktu lalu. 

Saat itu RS dan HI menginap di kamar yang berbeda. Ketika jeda acara, Rudy yang sedang lapar dan ingin makan, bermaksud mengajak makan dosen HI yang ketika itu berada di dalam kamarnya.

RS menempuh pendidikan S-1 dan S-2 di Universitas Jember dan S-3 di Universitas Negeri Malang. Ia merupakan dosen PNS di IKIP PGRI Jember sebelum jadi rektor.

Hingga akhirnya, setelah didesak mundur oleh pihak kampus, Profesor RS pun resmi mengundurkan diri per tanggal 17 Juni 2021.

"Beliau menanggalkan jabatannya agar kampus tidak turut terseret ke dalam masalah dugaan tindakan tersebut," kata Kepala Biro III Unipar, Dr Ahmad Zaki Emyus.

Posisi RS kini digantikan oleh Basuki Hadi Prayogo, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Rektor I.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X