Pendapatan Taliban di Afghanistan Dilaporkan dari Dagang Narkoba dan Sponsor Misterius

- Kamis, 2 September 2021 | 11:07 WIB
Pasukan Taliban di Kabul, Afghanistan (Reuters)
Pasukan Taliban di Kabul, Afghanistan (Reuters)

Sebuah analisis oleh Frontier Post yang berbasis di Pakistan mengatakan bahwa Taliban mengumpulkan lebih dari satu setengah miliar dolar per tahun melalui perdagangan opium dan heroin.

Dilansir dari kantor berita ANI, selain dari perdagangan narkoba, sumber dana Taliban juga berasal dari pajak yang dikenakan di wilayah-wilayah yang berada di bawah kendali Taliban dan uang dari Pakistan dan negara-negara Teluk.

Baca Juga: Pernah Tolong Joe Biden, Penerjemah Afghanistan Memohon Nyawanya Diselamatkan dari Taliban

Pada bulan Mei, PBB melaporkan bahwa pendapatan tahunan Taliban berkisar antara $300 juta (setara Rp4,2 triliun) dan $1,6 miliar (Rp 22 triliun). 

Taliban berkali-kali mengklaim bahwa opium tidak lagi dibudidayakan di Afghanistan. Namun, catatan PBB mengatakan panen opium di Afghanistan meningkat 37 persen tahun lalu.

Setidaknya 263 ribu hektar area ditanami dengan tanaman dan Afghanistan adalah produsen opium terbesar di dunia, kata Frontier Post, menambahkan bahwa obat itu menjadi bisnis yang membuat Taliban meraih $400 juta (sekitar Rp5,7 triliun) per tahun.

Menurut Politico, opium yang diproduksi oleh petani Afghanistan pada tahun 2020 menyumbang lebih dari 90 persen pasokan global ilegal dan 95 persen pasar Inggris. "Meskipun kehadiran Barat yang berakhir bulan ini, dan meskipun harga turun, perkiraan terbaru menunjukkan produksi pada tingkat rekor. Sementara itu, margin keuntungan yang lebih besar pada shabu mendorong ledakan Afghanistan dalam budidaya tanaman ephedra asalnya juga," sebuah laporan Politico dikatakan.

Tapi ini tidak akan tetap menjadi satu-satunya sumber pendapatan bagi Taliban karena kelompok militan itu sekarang sedang menjajaki sumber pendapatan lain untuk memperkuat ekonomi begitu mereka membentuk pemerintahan. 

Badan-badan internasional telah mengetahui bahwa mineral negara itu akan menjadi sumber pendapatan utama bagi Taliban karena negara itu  memiliki sumber daya alam seperti tembaga, bauksit, bijih besi, marmer, lithium dan emas yang langka.

Selain itu, menurut BBC News, Taliban memiliki sponsor swasta yang berbasis di Arab Saudi, UEA dan Qatar yang menyumbangkan $500 juta (Rp7,1 triliun) per tahun.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Polres Langkat Musnahkan Barbuk Ganja dan Sabu

Rabu, 17 April 2024 | 11:20 WIB
X