Jika ada kepala daerah yang paling kontroversial dan mengundang perhatian publik dalam setahun terakhir, dia adalah Budhi Sarwono, Bupati Banjarnegara.
Ya, sudah berkali-kali Budhi Sarwono jadi perhatian publik karena aksi nyelenehnya.
Namun, kenyentrikan Budhi ternyata memang sudah sejak lama, jauh sebelum ia jadi bupati.
Bertahun-tahun yang lampau, ia mengaku pernah menjadi bandar narkoba dan ketagihan mengonsumsi narkoba.
Sampai akhirnya, karena overdosis narkoba, ia sempat mengalami mati suri.
Setelah selamat dari kematian dan masih diberi kesempatan untuk merasakan nikmat hidup, Budhi, yang punya nama Tionghoa Wing Chin, kemudian mengaku mengalami peristiwa-peristiwa spiritual yang menuntunnya menjadi mualaf (memeluk agama Islam) pada tahun 1998.
Budhi merupakan Ketua Umum Asosiasi Aspal Beton Indonesia Provinsi Jawa Tengah dan juga pemilik PT BUMIREJO, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi.
Sejak jadi bupati, ia kerap menunjukkan tingkah nyeleneh.
Ia, antara lain, pernah tidur di jalan di jalur wisata Banjarnegara-Dieng. Aksinya itu dilakukannya untuk menyindir Pemprov Jateng yang harusnya menjadi penanggungjawab perbaikan jalan provinsi tersebut.
Budhi juga pernah bilang ke masyarakat agar tidak takut untuk menggelar kegiatan di tengah Pandemi COVID-19.
Kemudian, ia juga pernah menuding ada permainan klaim rumah sakit dalam menangani pasien COVID-19.
"Enggak tahu lho kalau ini dikondisikan, nggak ngerti kalau punya kepentingan dikondisikan. Karena sekarang lumayan sih, kalau karantina di rumah sakit kan lumayan klaimnya. Aku juga sudah mengerti," kata dia dalam video berdurasi 3 menit 8 detik yang beredar di media sosial.
Yang teranyar, Budhi bikin geger karena salam menyebut nama Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Ia malah menyebut Luhut penjahit.
Belakangan, dalam beberapa jam terakhir, video lama saat ia mengatai mantan presiden RI, Gus Dur dengan sebutan 'picek', kembali viral.
