Edy Mulyadi si Penyebut Kalimantan Tempat Jin Buang Anak Dilaporkan ke Polda Kaltim

- Senin, 24 Januari 2022 | 16:49 WIB
Edy Mulyadi. (Instagram/@edy.mulyadi.963)
Edy Mulyadi. (Instagram/@edy.mulyadi.963)

Pegiat media sosial, Edy Mulyadi resmi dilaporkan ke kepolisian karena menyebut Kalimantan sebagai tempat jin buang anak. Hal itu telah dikonfirmasi oleh Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan.

"Terkait dengan pelaporan terhadap saudara EM (Edy Mulyadi) terkait pencamaran nama baik yang terjadi di Samarinda, Kalimantan Timur, dalam hal ini Polda Kalimatan Timur menerima laporan," katanya dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Senin (24/1/2022).

Laporan polisi itu terregistrasi dengan nomor LP/B/21/1/2022/SPKT/Polda Kaltim.

"Pelapor saudara STR berasal dari Persatuan Pemuda Dayak. Pelapor dan teman-teman terdiri dari pemuda lintas agama di Kalimantan Timur," kata Ramadhan menjelaskan. 

Baca juga: Satu Pengeroyok Pemobil yang Diteriaki Maling di Jaktim Diciduk Polisi

Kasus bermula saat Edy Mulyadi menyebut Kalimantan Timur sebagai tempat jin buang anak. Pernyataannya datang menyikapi kepindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan.

Edy mengucapkannya dalam sebuah acara, saat dia menjadi salah satu pembicara.

Bawa-bawa Kuntilanak

Nama Edy Mulyadi mendadak viral karena pernyataannya yang kontroversial. Dia juga menyebut Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto sebagai “Macan yang mengeong” hingga Kalimantan tempat jin buang anak.

Edy Mulyadi mencuat karena video yang menampilkan dirinya beredar di media sosial. Salah satu yang mengunggah klip tersebut adalah akun Twitter @cehlos. Dalam video itu terlihat dia sedang menjadi pembicara dalam sebuah acara.

Dia membahas tentang pemilihan lokasi Ibu Kota Negara (IKN) yang berada di Kalimantan.

“Ini ada tempat elite. Punya sendiri, yang harganya mahal, punya gedung sendiri, lalu dijual pindah ke tempat jin buang anak,” ujar Edy Mulyadi.

Video kemudian dilanjutkan dengan Edy yang mempertanyakan siapa yang akan menjadi sasaran dengan terbentuknya IKN di Kalimantan. 

“Pasarnya siapa? Kalau pasarnya kuntilanak, genderuwo, ngapain gue bangun di sana,” katanya melanjutkan.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Gema Trisna Yudha

Tags

Rekomendasi

Terkini

X