Edy Mulyadi Dinilai Sering Bikin Kontroversi hingga Lecehkan Kalimantan

- Selasa, 25 Januari 2022 | 15:27 WIB
Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) dapil Kalimantan Barat, Lasarus (Kiri). (INDOZONE/Harits Tryan)
Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) dapil Kalimantan Barat, Lasarus (Kiri). (INDOZONE/Harits Tryan)

Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) dapil Kalimantan Barat, Lasarus meminta agar aparat penegak hukum menindak tegas Edy Mulyadi. Diketahui Edy Mulyadi menjadi sorotan usai pernyataannya yang Kalimantan disebut ‘tempat jin buang anak’ dianggap melecehkan.

“Menyikapi caleg gagal PKS, beliau mengkonotasikan pilihan terhadap Ibu Kota Negara baru dengan sebutan kata kata yang sangat tidak pantas, tempat jin buang anak genderuwo monyet dan seterusnya. Tentu ini sangat menyinggung perasaan masyarakat,” kata Lasarus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/1/2022).

Lasarus berujar mengapa aparat penegak hukum perlu bergerak cepat agar meredam sikap masyarakat yang marah karena sikap dari Edy Mulyadi.

“Kami berharap untuk meredam sikap masyarakat lebih jauh, berharap aparat kepolisian segera memproses laporan masyarakat yang sudah melaporkan saudara Edy Mulyadi. Jangan sampai masyarakat melakukan cara sendiri,” bebernya.

Edy sendiri sudah menyampaikan permintaan maafnya atas ucapan dia. Hanya saja menurutnya hal ini belum dianggap menunjukkan itikad baik.

“Yang bersangkutan sudah menyampaikan permintaan maaf, namun kami melihat cara penyampaiannya sangat tidak sopan, kemudian yang menjelaskan adalah orang lain,” tegas dia.

“Menurut kami ini sebuah kebiasaan dan sosok Edy Mulyadi ini memang ini kontroversi, sudah berbuat salah, minta maaf salah. Kali ini berurusan dengan masyarakat Kalimantan, Kami tidak mau masalah ini selesai begitu saja. Dan masyarakat Kalimantan menuntut keadilan atas penghinaan yang Edy Mulyadi sampaikan,” tambah Lasarus Ketua DPD PDI Perjuangan Kalbar ini.

BACA JUGA: Sosok Edy Mulyadi, yang Sebut Prabowo Macan Mengeong dan Kalimantan Tempat Jin Buang Anak

Di tempat yang sama, Sekretaris Jenderal Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) Yakobus Kumis menyatakan, pernyataan Edy Mulyadi sudah merendahkan masyarakat Kalimantan. Pernyataan Kalimantan disebut ‘tempat jin buang anak’ dan ucapan melecehkan lainnya sangat tidak pantas.

“Ini berarti sudah ada kebencian mengadu domba bahkan pernyataan yang hoaks tidak berdasarkan data dan fakta disampaikan untuk mempengaruhi membuat resah masyarakat kalimantan dan Indonesia pada umumnya. Kami meminta agar Kapolri menindak tegas,” urai Yakobus.

Lebih jauh, Yakobus mengajak semua pihak agar mendukung proses hukum terhadap Edy Mulyadi dan terkait Pemindahan Ibu Kota Negara menurut Yakobus, pemerintah harus diberi kesempatan. Sebab, menurutnya, pemindahan Ibu kota pastilah melalui proses kajian yang matang.

“Mari kita bela untuk keadilan menegakkan kebenaran di bumi Indonesia ini. Kami berharap supaya kepada yang lain menjadi pelajaran, kami juga bagian dari bangsa ini. Berilah kesempatan kepada pemerintah membangun Ibu Kota negara yang bernama Nusantara,” tegas Yakobus.

Sebelumnya diketahui nama Edy Mulyadi mendadak viral karena pernyataannya yang kontroversial. Dia menyebut Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto sebagai “Macan yang mengeong” hingga Kalimantan tempat jin buang anak.

Edy Mulyadi mencuat karena video yang menampilkan dirinya beredar di media sosial. Salah satu yang mengunggah klip tersebut adalah akun Twitter @cehlos. Dalam video itu terlihat dia sedang menjadi pembicara dalam sebuah acara.

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X