Soal Pernyataan Edy Mulyadi, Gerindra: Biasanya Prabowo Tak Baper Difitnah

- Senin, 24 Januari 2022 | 09:00 WIB
Edy Mulyadi (Instagram/@edy.mulyadi.963)
Edy Mulyadi (Instagram/@edy.mulyadi.963)

Partai Gerindra buka suara terkait dengan pernyataan Edy Mulyadi yang diduga menghina Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umumnya, yaitu Prabowo Subianto.

Sebelumnya, Edy menyebut Prabowo sebagai "Macan yang mengeong" ihwal lokasi Ibu Kota Negara (IKN).

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman menegaskan, hal yang dikatakan Edy merupakan fitnah. Namun, dia memastikan jika Prabowo tidak akan marah ataupun baper dengan pernyataan itu. Dia meyakini, Prabowo justru akan memaafkan orang yang sudah memfitnahnya.

"Pak Prabowo enggak akan marah dan biasanya beliau  memaafkan orang yang memfitnah beliau. Itulah standar moral dan akhlak beliau, yang enggak pernah baper difitnah, karena waktu yang akan membuktikan bahwa apapun yang beliau lakukan adalah semata-mata demi merah putih," kata Habiburokhman kepada wartawan dikutip Senin (24/1/2022).

Dia menambahkan, Prabowo kerap mendapat fintah. Namun beragam fitnah yang ditujukan pada Prabowo tidak ada satupun yang terbukti.

Baca juga: PKS Akui Edy Mulyadi yang Sebut Kalimantan Tempat Jin Buang Anak Pernah Jadi Calegnya

Habiburokhman pun menyinggung soal elektabilitas Prabowo yang masih tinggi di survei calon presiden, meskipun sering mendapatkan fitnah.

"Kita sudah saksikan sejak muda beliau difitnah macam-macam, tetapi tidak ada satupun yang terbukti, justru rakyat melihat beliau sebagai salah satu tokoh yang konsisten berjuang untuk rakyat. Ini bisa dilihat dari sebagian besar hasil survei bahwa beliau selalu di urutan teratas survei capres," katanya menuturkan.

Lebih lanjut, Habiburokhman juga menepis tudingan yang menyebut Prabowo mendapat rezeki dari pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan. Dia membantah apabila Prabowo dan adiknya, Hasim Djojohadikusumo, mendapatkan keuntungan dari proyek ini.

"Yang jelas tidak benar jika Pak Prabowo atau adiknya punya interest pribadi atas keputusan kepindahan ibukota. Hal tersebut adalah keputusan eksekutif secara keseluruhan, dan kemudian juga disetujui legislatif. Jadi Kemenhan juga bukan leading sektor," kata dia menjelaskan.

Edy Mulyadi mencuat karena video yang menampilkan dirinya beredar di media sosial. Salah satu yang mengunggah klip tersebut adalah akun Twitter @cehlos. Dalam video itu terlihat dia sedang menjadi pembicara dalam sebuah acara.

Dia membahas tentang pemilihan lokasi Ibu Kota Negara (IKN) yang berada di Kalimantan.

“Ini ada tempat elite. Punya sendiri, yang harganya mahal, punya gedung sendiri, lalu dijual pindah ke tempat jin buang anak,” ujar Edy Mulyadi.

Pada momen yang sama, Edy juga menyebut Menhan Prabowo Subianto sebagai “Macan yang mengeong” karena tidak paham soal penduduk masa depan IKN. Menurut dia, IKN akan didominasi oleh masyarakat asal China.

Halaman:

Editor: Gema Trisna Yudha

Tags

Rekomendasi

Terkini

X