Hari ini, tepat 19 Desember ada peristiwa penting di Indonesia. Hari bersejarah yang dipenuhi dengan perjuangan ini disebut Hari Bela Negara atau HBN.
Melansir dari laman Wikipedia, Sabtu (19/12/2020), Hari Bela Negara ini mengingatkan deklarasi Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) oleh Mr. Sjafruddin Prawiranegara di Sumatera Barat pada 19 Desember 1948.
Hari Bela Negara disahkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui Keppres Nomor 28 Tahun 2006. Meskipun hari besar negara, HBN bukan merupakan hari libur.
Ditetapkannya HBN pada tanggal 19 Desember dipicu oleh Agresi Militer Belanda. Saat itu Belanda mengumumkan tidak ada lagi Negara Indonesia. Tujuan HBN untuk mengenang sejarah ketika Belanda melakukan Agresi Militer ke II.
Agresi tersebut diawali saat tentara Belanda ingin menguasai Yogyakarta. Saat itu Yogyakarta merupakan Ibu Kota Republik Indonesia. Ketika mendengar kabar tersebut, Presiden Soekarno langsung bertindak.
Presiden Soekarno menugaskan Sjarfuddin Prawinegara selaku Menteri Kemakmuran untuk membuat kelompok Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI).
PDRI didirikan bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara sebagai nilai dasar bela negara yang mencakup cinta Tanah Air, sadar akan bangsa dan negara, yakin pada Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban demi bangsa dan negara, serta mempunyai kemampuan untuk bela negara.
PDRI didirikan sebagai bentuk eksistensi terhadap Indonesia, yang mulai diduduki oleh Belanda pada saat itu. Rencananya, jika Yogyakarta sudah diduduki, maka wilayah lainnya akan bertindak sebagai Indonesia.
