Grup Musik BTS Berbagi Pengalaman Mereka saat Menghadapi Diskriminasi Terhadap Orang Asia

Grup musik K-pop BTS mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa bahwa mereka merasakan 'kesedihan dan kemarahan' terhadap serangan yang mematikan baru-baru ini terhadap orang Asia-Amerika.

Grup musik yang berasal dari Korea ini menyampaikan 'belasungkawa terdalam' mereka kepada orang-orang yang kehilangan nyawa mereka. Mereka juga terbuka tentang rasisme anti-Asia yang mereka alami.

"Kami mengingat saat-saat ketika kami menghadapi diskriminasi sebagai orang Asia," kata Grup musik beranggotakan tujuh orang itu dalam pernyataannya, dikutip dari CBS.

"Kami telah menahan umpatan tanpa alasan dan diejek karena penampilan kami. Kami bahkan ditanya mengapa orang Asia berbicara bahasa Inggris," kata grup musik tersebut.

"Kami tidak bisa mengungkapkan dengan kata-kata rasa sakit menjadi subjek kebencian dan kekerasan karena alasan seperti itu," kata mereka.

"Pengalaman kami sendiri tidak penting dibandingkan dengan peristiwa yang telah terjadi selama beberapa minggu terakhir. Tapi pengalaman ini cukup untuk membuat kami merasa tidak berdaya dan merusak harga diri kami."

Awal bulan ini, enam wanita keturunan Asia termasuk di antara delapan orang yang tewas ketika seorang pria bersenjata melepaskan tembakan ke tiga spa di daerah Atlanta.

Tersangka penembakan, yang didakwa dengan delapan tuduhan pembunuhan, membantah serangan itu bermotif rasial tetapi para pejabat mengatakan masih terlalu dini untuk mengesampingkan kejahatan rasial.

Meningkatnya jumlah kejahatan rasial anti-Asia mencerminkan tren diskriminasi yang meningkat terhadap orang Asia-Amerika selama pandemi virus corona.

Dalam pernyataan tersebut, BTS mengatakan, mereka meluangkan waktu untuk membahas bagaimana menyuarakan pesan mereka menyusul peningkatan kebencian anti-Asia.

"Kami menentang diskriminasi rasial. Kami mengutuk kekerasan. Kamu, saya, dan kami semua memiliki hak untuk dihormati. Kami akan berdiri bersama," kata mereka.

BTS membagikan pernyataan mereka, yang ditulis dalam bahasa Korea dan Inggris, dengan tagar #StopAsianHate, yang dimasukkan oleh pengguna media sosial pada postingan tentang serangan baru-baru ini terhadap komunitas AAPI.

Artikel Menarik Lainnya:

• Kesaksian Mertua Terduga Teroris yang Ditangkap di Tulungagung, Menantunya Jarang di Rumah
• Alat Kontrasepsi Varian Rasa Mi Goreng Viral, Netizen: 'Pedes Gak Tu Kalau di Dalam?'
• Heboh Polwan Digerebek Suami Tengah Indehoy di Dalam Hotel Bersama Pria, Diam Tak Berkutik