Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memperlihatkan kawasan pusat kota Simpang Lima, Semarang saat banjir dan sesudah banjir, Selasa (23/2/2021). Di gambar paling atas tampak kawasan Simpang Lima yang tergenang air cukup tinggi.
Sementara itu, di foto lainnya tampak kawasan Simpang Lima yang sudah mulai dipadati pengendara karena genangan banjir sudah surut. Gambar tersebut juga menampilkan waktu saat kawasan tersebut masih terendam banjir dan air mulai surut.
Dilihat dari waktunya, banjir tersebut surut hanya dalam waktu kurang dari dua jam saja. Banjir terjadi sekitar pukul 16.59 WIB, kemudian banjir sudah surut pada pukul 18.40 WIB.
Monggo https://t.co/jTokERhQF9 pic.twitter.com/pFOJXkKPNR
— Ganjar Pranowo (@ganjarpranowo) February 23, 2021
Banjir yang melanda Semarang dikabarkan juga membuat sebagian Kompleks Kantor Gubernur Jawa Tengah di kawasan Jalan Pahlawan, Kota Semarang, banjir pada Selasa sore (23/2/2021) karena hujan deras sekitar 2 jam.
Baca juga: Semarang Dilanda Banjir, Ganjar Pranowo: Saya yang Salah
Banjir menggenangi halaman kantor, lantai 1 Gedung B, dan selasar penghubung ke Gedung A. Ganjar sampai heran kenapa Kantor Gubernur bisa sampai banjir.
"Saya kaget aja mosok kantor gubernur banjir. Agak aneh. Saya tanya BMKG, hujannya cukup lebat, saya minta cek kirimannya dari mana. Agak aneh karena baru terjadi hari ini. Saya minta semacam audit air datang darimana, karena kalau dari sekitar sini saja tidak mungkin segede itu," kata Ganjar usai melakukan pengecekan pada Selasa malam (23/2/2021).
"Agak aneh, pada saat saya masih di Kudus dilapori kondisi kantor banjir itu, aneh menurut saya, karena di bagian parkir itu airnya enggak bisa keluar, itu impossible, pasti ada yang tersumbat," sambungnya.
Hasil pengecekan, menurut Ganjar banjir disebabkan karena tanggul dari pagar pengerjaan proyek gedung DPRD Jawa Tengah dan sedimentasi pada saluran air.
Ganjar sudah meminta pengelola proyek pembangunan gedung DPRD Provinsi Jawa Tengah untuk tidak membuat tanggul di areal pagar proyek.