Sosok Jenderal TNI (Purn) Wismoyo Arismunandar di Mata Prabowo Subianto

- Kamis, 28 Januari 2021 | 17:16 WIB
Dokumentasi Jenderal TNI (Purn) Wismoyo Arismunandar. (ANTARA/Zarqonis/f01Koz/hp/aa)
Dokumentasi Jenderal TNI (Purn) Wismoyo Arismunandar. (ANTARA/Zarqonis/f01Koz/hp/aa)

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengenang perkenalannya dengan sosok Jenderal TNI (Purn) Wismoyo Arismunandar, yang meninggal dunia, Kamis (28/1/2021). Almarhum merupakan senior yang pernah menjadi Kepala Staf TNI AD.

"Saya mengenal Pak Wismoyo Arismunandar saat masuk Kopassandha. Beliau menjabat sebagai Wakil Asisten Pengaman Danjen Kopassandha berpangkat letnan kolonel, sementara saya berpangkat letnan dua," kenang Prabowo dalam keterangan yang disampaikan Juru Bicara Kementerian Pertahanan, Dahniel Simanjuntak, seperti dikutip Antara.

Kedua tokoh TNI AD itu berasal dari korps infanteri, sama-sama dari Lembah Tidar, dan sama-sama berkarir baik di Komando Pasukan Sandhi Yudha yang kemudian beralih nama menjadi Komando Pasukan Khusus TNI AD.

Bedanya, Prabowo tamatan Akademi Militer pada tahun 1974 dan Wismoyo tamatan Akademi Militer Nasional pada tahun 1963.

Baca Juga: Bursa Kursi Kabareskrim, Komisi III DPR: Banyak Calon Punya Kapasitas yang Mumpuni

Kampus pendidikan TNI AD, tempat para kadet (lalu disebut taruna) itu dilatih, dibentuk, dan dididik itu memang sempat beralih nama beberapa kali hingga akhirnya menjadi Akademi Militer sejak 1984.

"Beliau adalah salah satu guru saya di TNI. Beliau banyak mengajarkan nilai-nilai penting kepada saya saat di TNI, beberapa filosofi yang selalu beliau sampaikan kepada saya dan sampai sekarang saya pakai adalah Disiplin adalah napasku, kesetiaan adalah jiwaku, kehormatan adalah segala-segalanya," tutur Prabowo.

Prabowo selalu mengingat wejangan Jawa yang disampaikan Wismoyo, yakni ojo ngerasani wong  artinya jangan membicarakan kejelekan orang lain.

"Ajaran-ajaran filosofis Pak Wismoyo ini sangat berpengaruh pada saya sampai saat ini, selain itu beliau selalu memberikan teladan dalam memimpin," ujarnya.

Menhan pun memiliki kenangan saat latihan bareng almarhum Wismoyo. Meski sedang cidera, Wismoyo tetap ikut mendampingi pasukannya untuk latihan kala itu di Lampung.

"Pernah suatu saat, kami, pasukan beliau, hendak melakukan latihan terjun payung di Lampung. Beliau tetap mau ikut, padahal lutut beliau sedang cedera saat itu. Akhirnya disiasati agar beliau diarahkan terjun dan mendarat ke arah danau, bagi kami lebih baik beliau basah kuyup masuk danau ketimbang luka lututnya bertambah parah. Beliau selalu memberi teladan," urainya.

Bahkan, sebuah peristiwa membuat Prabowo terkesan terhadap Wismoyo, yakni saat akan berangkat operasi pertama sebagai komandan kompi di akhir Oktober 1978. Pada pukul 20.00 WIB sebelum take off pukul 04.00 WIB dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Wismoyo memanggil Prabowo.

"Beliau menanyakan persiapan saya yang akan menjalankan operasi. Saya menjelaskan semua peralatan sudah siap, mulai dari senjata, peluru, kompas hingga obat-obatan," kata Prabowo menjawab pertanyaan Wismoyo.

"Beliau masih bertanya. Apalagi yang harus dipersiapkan? Sempat beberapa kali beliau bertanya ulang ketika saya sudah menjawab. Barulah setelah berulang kali saya menjawab dan beliau bertanya lagi. Beliau menjelaskan maksud pertanyaan beliau. Beliau menjelaskan bahwa saya masih muda, bertanggung jawab atas 100 nyawa pasukan, dan akan menghadapi bahaya maut. Oleh karena itu, beliau mengingatkan saya untuk dekat kepada Tuhan, Allah Swt., barulah saya paham pertanyaan beliau," paparnya.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X