IPW Sebut Kemungkinan Pengganti Idham Aziz: Gatot Eddy Kapolri, Listyo Sigit Wakapolri

- Rabu, 6 Januari 2021 | 08:50 WIB
Ketua Presedium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane. (Istimewa).
Ketua Presedium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane. (Istimewa).

Indonesian Police Watch (IPW) kembali melempar isu terkait calon Kapolri Pengganti Jenderal Idham Azis. Namun, kali ini hanya ada satu nama yang digelontorkan Polri untuk menempati posisi Kapolri dan Wakapolri.

Nama itu ialah Komjen Pol Gatot Eddy Pramono yang saat ini bertugas sebagai Wakapolri untuk digadang-gadang akan mendapat posisi Kapolri. Sementara untuk posisi Wakapolri, IPW memandang akan ditempati oleh Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo yang diketahui saat ini menjabat sebagai Kabareskrim Polri.

"Saat ini ada gagasan dari lingkungan Istana Kepresidenan untuk membuat satu paket pergantian Kapolri dan Wakapolri yakni menaikkan Wakapolri Komjen Gatot Eddy menjadi Kapolri pengganti Idham Azis dan sekaligus mendorong Kabareskrim Komjen Sigit menjadi Wakapolri menggantikan Gatot Eddy," kata Ketua Presidium IPW, Neta S Pane dalam keterangan tertulisnya seperti yang diterima Indozone, Rabu (6/1/2021).

Baca Juga: Blusukan, Mensos Risma Risma Ajak Pemulung dan Penjual Masker ke Balai Rehabilitasi

Neta menyebut paket Komjen Gatot dan Listyo sudah sangat mengerucut dibahas di kalangan Istana ataupun di kalangan dekat dengan Presiden Jokowi. Paket itu pun kuat dibahas menjelang penyerahan nama baru Kapolri ke DPR.

"Diperkirakan usulan nama calon Kapolri itu sudah disampaikan Wanjakti Polri sementara usulan nama dari Kompolnas diperkirakan baru diserahkan pada Jumat 8 Januari 2021. Setelah mendapat usulan nama nama calon Kapolri, Presiden akan memilih satu nama yang kemudian pada Senin 11 Januari 2021 diserahkan kepada DPR agar Komisi III DPR bisa melakukan uji kepatutan sebelum Kapolri Idham Azis pensiun pada 25 Januari 2021," beber Neta.

Lebih jauh Neta menyebut proses pemilihan calon Kapolri kaki ini diwarnai dengan situasi politik. Bahkan dia menyebut muncul kelompok-kelompok berbau keagamaan.

"Bagaimana pun Presiden Jokowi patut mencermati situasi dan dinamika yang berkembang sehingga Kapolri yang dipilih tidak rentan terhadap masalah dari dinamika sosial politik yang berkembang tersebut," pungkas Neta.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X