Populasi di Korea Selatan Menurun: Banyak Anak Mudanya Pilih Ogah Nikah dan Punya Anak

- Rabu, 6 Januari 2021 | 17:49 WIB
Ilustrasi penduduk di Korea Selatan. (REUTERS/Kim Hong-Ji).
Ilustrasi penduduk di Korea Selatan. (REUTERS/Kim Hong-Ji).

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, populasi penduduk Korea Selatan menurun. Hal ini disinyalir menjadi ancaman bagi kesejahteraan masa depan tersebut karena dinilai akan berkurangnya generasi penerus.

Kekhawatiran itu digarisbawahi akhir pekan ini seperti yang dilansir New York Times, dengan dirilisnya data sensus yang menunjukkan populasi Korea Selatan. Penurunan jumlah bayi baru lahir dilampaui oleh jumlah kematian yang terus meningkat, menurut data sensus tersebut.

Selama bertahun-tahun, para ahli kependudukan telah memperingatkan bahwa tren demografis di Korea Selatan, seperti yang terjadi di Jepang, menunjukkan penurunan pertumbuhan-pertanda buruk untuk mengisi kembali angkatan kerja serta merawat pensiunan dan orang tua lainnya saat mereka menjadi bagian masyarakat yang lebih besar. 

Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan menyatakan kekhawatiran tentang implikasinya, dengan mengatakan bahwa di tengah tingkat kelahiran yang menurun dengan cepat, pemerintah perlu melakukan perubahan mendasar pada kebijakan yang relevan.

Baca Juga: Detik-detik Pria Berjalan di Sepanjang Tepi Air Terjun Victoria Sebelum Jatuh dan Tewas

Selain itu, semakin banyak anak muda di Korea Selatan yang masih memilih untuk melajang. Ketika mereka menikah, mereka melakukannya di kemudian hari dan biasanya hanya memiliki satu anak, atau tidak sama sekali. 

Tren ini berakar pada penurunan ekonomi yang secara tidak proporsional memengaruhi kaum muda Korea Selatan, yang mengatakan bahwa mereka terintimidasi oleh perumahan yang tidak terjangkau dan meningkatnya pengangguran.

“Jika saya harus memilih antara berkarier atau membesarkan anak, saya yakin saya akan memilih karier saya. Saya tidak akan membiarkan membesarkan anak menghalangi karier saya," kata Lim Yu-jin, seorang mahasiswa di Cheongju, di selatan Seoul. 

Tren lain di Korea Selatan sangat melarang kelahiran. Ini termasuk meningkatnya pertentangan di antara wanita terhadap harapan membesarkan anak oleh pria dalam masyarakat yang tetap patriarkal. Lebih banyak wanita di Korea Selatan, yang memberontak melawan seksisme yang tertanam kuat di negara itu, meninggalkan pernikahan dan menjadi ibu demi mengejar pendidikan dan karier profesional.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X