Sebut PSBB Transisi Jakarta Mengarah ke New Normal, Pengamat Soroti 4 Hal Ini

- Jumat, 5 Juni 2020 | 12:00 WIB
New Normal di Jakarta (ANTARA/Laily Rahmawaty)
New Normal di Jakarta (ANTARA/Laily Rahmawaty)

Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah menilai keputusan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang memperpanjang pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sebagai langkah ke arah tatanan normal baru atau new normal.

Kendati demikian, Trubus menyoroti beberapa hal yang menurutnya keputusan untuk perpanjang PSBB ke arah transisi tidak sejalan dengan keadaan yang ada di Jakarta jika ingin menerapkan new normal.

Pertama, ia menilai dari sisi epidemiologis. Bagi Trubus, di DKI Jakarta masih banyak terdapat penambahan orang dalam pemantauan (ODP), dan pasien dalam pengawasan (PDP).

"Misalnya, epidemiologisnya jumlah ODP, PDP-nya masih naik tinggi, bahkan sekarang ada 66 RW yang posisinya dalam kondisi merah," ucap Trubus kepada Indozone, Jumat (5/6/2020).

Kemudian, ia juga menyebutkan tingkat penularan virus Corona atau Covid-19 di Jakarta masih terbilang tinggi, dan juga layanan kesehatan yang dinilainya belum dilakukan secara optimal.

"Dan layanan kesehatannya untuk tes Covid rapid tes dan PCR belum optimal, belum menjangkau semua. Angka-angka itu sebenarnya kayak fenomena gunung es," ungkapnya.

Terlebih lagi, Trubus mengungkapkan bahwa keberagaman warga Jakarta yang masih banyak tidak mematuhi aturan-aturan yang selama ini digaungkan oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta.

"Kemudian kesadaran masyarakat sendiri, kesadaran masyarakar dikatakan rendah bisa, dikatakan tinggi ya susah juga. Masyarakat banyak yang ambigu juga, misalnya dilarang mudik, tapi ngotot. Setelah mudik dia mau balik. Jadi itu masalah kita, sulitnya itu," tutup Trubus.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X