Halal Bihalal di Tengah Corona, IPW Minta Rektor IPDN Dicopot: Pelecehan terhadap PSBB

- Selasa, 26 Mei 2020 | 08:41 WIB
Halal bihalal di Kampus IPDN (kiri) dan Rektor IPDN Hadi Prabowo (kanan). (Foto: Dok.IPW)
Halal bihalal di Kampus IPDN (kiri) dan Rektor IPDN Hadi Prabowo (kanan). (Foto: Dok.IPW)

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane sangat menyayangkan Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) di Jatinangor menggelar acara halal bihalal di tengah pandemi Covid-19 pada hari pertama Idul Fitri, Minggu (24/5/2020).

IPW berharap Mendagri Tito Karnavian segera mencopot Rektor IPDN, Hadi Prabowo. Menurut Neta, apa pun alasannya, aksi pengumpulan massa di kampus IPDN itu, selain melanggar ketentuan pemerintah pusat juga melanggar Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 36 tahun 2020 tentang pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam rangka penanggulangan Covid-19 di wilayah Provinsi Jawa Barat. 

"Yang sangat disayangkan lagi, IPDN adalah kawah candra dimuka untuk melahirkan para calon pejabat pemerintahan di negeri ini, tapi mengapa mereka bisa seenaknya melanggar ketentuan pemeritah. Belum menjadi pejabat saja, mereka sudah seenaknya melanggar ketentuan pemeritah," kata Neta, dalam keterangan pers yang diterima Indozone, Selasa (26/5/2020).

-
Hadi Prabowo saat dilantik menjadi Rektor IPDN Maret lalu. (Dok. IPDN)

Lebih lanjut, IPW juga mendorong Polda Jabar mengusut kasus ini, untuk mengetahui apakah acara keramaian di kampus IPDN itu memiliki izin atau tidak.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by IPDN (@ipdn.id) on

 

"Bagaimana pun acara di kampus IPDN ini merupakan pelecehan terhadap PSBB dan pelecehan terhadap upaya pemeritah yang sudah bekerja keras memutus mata rantai Covid-19. Sebagai calon pemimpin mereka tidak memberikan contoh yang baik kepada masyarakat maupun kepada para kepala daerah, yang setiap saat menganjurkan agar semua orang mentaati aturan PSBB, tapi justru para Praja IPDN itu sendiri yang melanggar PSB tersebut. Para petinggi Kemendagri di IPDN juga tidak memberikan contoh yang baik pada masyarakat dan pemerintahan daerah. Sebab itu IPW berharap Mendagri Tito Karnavian segera memberi tindakan tegas kepada Rektor IPDN dan jajarannya," lanjut Neta.

-
Hadi Prabowo dilantik sebagai Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Kabupaten Sumedang. di Kementerian Dalam Negeri Jakarta, senin (23/03/20). (Foto: Dok. IPDN)

Menurut IPW, halal bihalal di Kampus IPDN dihadiri oleh ratusan orang, termasuk oleh pejabat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang bertugas di IPDN.

Hal itu tampak dari foto yang disimpan oleh IPW. Halal bihalal itu digelar bersamaan dengan Perayaan Idul Fitri 1 Syawal 1441 H pada 24 Mei 2020 siang hari, di Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) di Jatinangor, persisnya di Balairung Rudini. Dalam foto itu juga terlihat sosok sang rektor, Hadi Prabowo mengenakan batik biru.

IPW sudah melaporkan pelanggaran berat PSBB tersebut kepada Mendagri yang membawahi IPDN. IPW berharap Mendagri Tito Karnavian menindak tegas para pejabat IPDN yang mengizinkan acara pengumpulan massa itu. 

"Sangat aneh di tengah kerja keras pemerintah memutus mata rantai pandemi Covid 19, kampus IPDN justru membuat acara perayaan Hari Raya Idul Fitri di kampusnya yang dihadiri ratusan praja dan para undangan. Tentunya hal ini sangat tidak sesuai dengan kebijakan Pemerintah yang justru tengah giat-giatnya memberlakukan PSBB dalam rangka menekan penularan Covid 19. Anehya lagi, acara ini dilaksanakan atas perintah Rektor IPDN, dengan alasan untuk menghibur praja yang selama ini melakukan karantina di kampus," tegas Neta.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Neta S Pane (@habibneta) on

Artikel Menarik Lainnya

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X