PAN Reformasi akan Layu Sebelum Berkembang

- Minggu, 30 Agustus 2020 | 12:41 WIB
Proses penghitungan suara pemilihan ketua umum PAN periode 2020-2025. (ANTARA/Harianto)
Proses penghitungan suara pemilihan ketua umum PAN periode 2020-2025. (ANTARA/Harianto)

Keinginan pendiri dan mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais untuk mendirikan partai 'sempalan' dari PAN mengundang sejumlah tanya.

Pengamat politik Ari Junaedi mengakui cukup diterima alasan jika Amien Rais ingin membesut partai politik baru mengingat peran dan hegemoninya di partai berlambang matahari itu semakin redup dan tersisih.

Hanya saja, pasar politik yang sudah semakin 'sesak' dan perubahan animo kalangan milenial dalam berpolitik, menjadikan prospek PAN Reformasi sangat suram.

"Pertama era Amien Rais sudah khatam sehingga ketokohan beliau sudah tidak menjadi magnet daya tarik lagi. Alih-alih dikenal sebagai tokoh reformasi, sosok Amien lebih dikenal sebagai protagonis yang selalu menganggap dirinya benar dan orang lain salah. Penuh kontroversi ketimbang prestasi. Kedua, anino milenial ke depan adalah partai muda yang bisa menampung aspirasi politik kaum muda seperti identifikasi politik PSI (Partai Solidaritas Indonesia) yang mengena atau PDIP yang selalu memajukan anak muda yang berkualitas atau Demokrat yang ketuanya anak muda. Saya kira, seperti produk, PAN Reformasi sulit dijual. Jangankan partai baru, partai induknya saja PAN saya kira juga akan tergerus di pemilu mendatang," kata Ari Junaedi, di Jakarta, Minggu (30/8/2020).

Menurutnya, jika PAN Reformasi ingin diterima pasar, jangan tempatkan Amien Rais sebagai tokoh sentral partai. Beri keleluasaan ke anak muda untuk memimpin PAN Reformasi.

"Partai baru perlu sosok muda yang energik, perlu jaringan yang luas serta logistik uang besar. Mendirikan kepengurusan yang lengkap dari Sabang hingga Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote bukan perkara muda," ungkap Ari Junaedi.

"Lebih baik Amien bertarung lagi di kongres atau rakernas PAN mendatang. Siapkan kader-kader yang mumpuni untuk bisa mengambil alih kemudi PAN dari Zulhas. Membenahi rumah lama yang lengkap infrastrukturnya, jauh lebih mudah daripada membangun rumah yang baru," tutur Ari Junaedi.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X