Dr Tirta Sindir Kerumunan Hajatan Rizieq Shihab, Sebut Standar Ganda PSBB Jakarta

- Minggu, 15 November 2020 | 09:03 WIB
Kerumunan di hajatan pernikahan Rizieq Shihab (kiri/Facebook), dr Tirta (kanan/Instagram)
Kerumunan di hajatan pernikahan Rizieq Shihab (kiri/Facebook), dr Tirta (kanan/Instagram)

Sejak kembali ke Indonesia pada 10 November 2020, Imam Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab terus menyita perhatian publik sampai hari ini. Satu hal yang paling menjadi sorotan adalah kerumunan manusia pendukung Rizieq.

Setelah berkerumun di Bandara Soekarno-Hatta dan di jalan saat menjemput Rizieq, hari Sabtu (14/11/2020), kerumunan tercipta di rumah Rizieq di Petamburan.

Ya, ribuan tamu undangan berkumpul di rumah Rizieq, menghadiri hajatan pernikahan putri keempatnya Syarifah Najwa Shihab dengan seorang pria bernama Irfan Alaydrus sekaligus perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Rentetan kerumunan itu pun menuai sorotan dari dr Tirta, yang termasuk relawan Satgas COVID-19. Melalui video berdurasi 29 menit, Tirta bicara dari sebuah hotel di Jogja, mengkritisi pemberlakuan PSBB transisi di Jakarta. Tirta tampak emosional dalam mencurahkan kata-katanya.

"Seorang tokoh datang ke sini, membuat kerumunan sampai puluhan ribu, lalu membuat acara pernikahan yang sampai puluhan ribu, malah pernikahannya diberi masker 20 ribu pieces. Semua warga berhak mengajukan resepsi pernikahan kalau begitu," katanya.

Sebagai relawan, Tirta mengaku tahu betul bagaimana usaha atau bisnis masyarakat menjadi tersendat bahkan terhenti karena aturan PSBB. Tak cuma itu, berbagai sektor lainnya seperti sekolah, gimnasium, dan sebagainya, juga masih belum dibolehkan beroperasi hingga sekarang. Hal itu yang membuatnya geram.

"Saya mempertanyakan konsistensi Satgas COVID DKI, konsistensi dari Satpol PP DKI. Jika kalian mau razia, jangan tebang pilih, buka semuanya. Ngapain PSBB transisi jika ada tokoh yang massanya banyak kalian takut," katanya.

Tirta sendiri mengaku sulit untuk bertemu anaknya karena harus menjalankan tugas sebagai relawan untuk mengedukasi masyarakat terkait 3 M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak). Ia merasa apa yang dilakukannya selama 8 bulan terakhir adalah sebuah kesia-siaan.

"Saya ketemu anak cuma 3 kali dalam 8 bulan. Hanya untuk edukasi di seluruh kota di Indonesia. Kawan saya, nakes (tenaga kesehatan) banyak yang gugur. Kecewa jelas, Bos," katanya.

Tirta sendiri tidak menyalahkan Rizieq maupun hajatan yang digelar Rizieq. Yang ia permasalahkan adalah perlakuan berbeda oleh pemerintah. 

"Ini standar ganda. Kalau memang enggak boleh, bilang gak boleh. Kenapa wedding lain gak boleh? Kenapa demo Omnibus Law dikritisi karena menciptakan kerumunan? Ketika Jerinx mengatakan kacung, kalian protes. Saya pengen keadilan. 20 ribu masker kami juga minta. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," ujarnya menambahkan.

Alasan Satgas COVID-19

Sementara itu, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, mereka memberikan bantuan berupa masker kain dan masker medis, serta penyeteril tangan kepada anggota satgas yang menjadi panitia pernikahan putri Rizieq Shihab, lantaran sebelumnya melihat bahwa selama ini, aktivitas yang melibatkan Rizieq kerap tidak menerapkan protokol kesehatan.

"Beberapa hari terakhir, kita menyaksikan sejumlah aktivitas yang dihadiri oleh Habib Rizieq Shihab. Banyak sekali masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan, tidak menjaga jarak, dan banyak yang tidak menggunakan masker. Dan ini yang sangat kita sayangkan," kata Doni, Minggu (15/11/2020).

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X