Semakin Panas dan Saling Tantang, Dokter Tirta Siap Temui Jerinx di Bali

- Senin, 3 Agustus 2020 | 17:01 WIB
Kiri: Dokter Tirta. (instagram/@dr.tirta). Kanan: Jerinx SID (Instagram/@jrxsid)
Kiri: Dokter Tirta. (instagram/@dr.tirta). Kanan: Jerinx SID (Instagram/@jrxsid)

Dokter Tirta Mandira Hudhi dan Jerinx SID meramaikan jagat media sosial, dengan perseteruan terkait isu konspirasi Covid-19.

Perseteruan keduanya ini bermula dari unggahan dokter Tirta di Instagram yang merasa kasian dengan WHO terus disudutkan dengan narasi konspirasi.

"Yang bangkrut karena covid? Ada.. bukannya kalian bantu. Malah koar2 “fak we ha o, nakes kacung" Ga ke itung kami urus corona ama pariwisata. Corona dan ekonomi. Masih aja di cacatin antek pemuja konspirasi. Ujung2 nya NANTANG “SAYA BERANI JABAT TANGAN BLA BLA BLA” “SUNTIKKAN SAYA DENGAN COVID" tulis dokter Tirta di caption Instagramnya, Minggu (2/7/2020).

Dokter Tirta meminta para penganut teori konspirasi untuk  memakai empati karena banyak keluarga yang berduka saudara atau kerabatnya meninggal terkena Covid-19.

Dia juga sempat membalas  Jerinx yang mengaitkan gerakan membela mantan Menkes Siti Fadilah. Dokter Tirta heran kenapa Jerinx seperti sangat membenci para dokter.

"Bli @jrxsid perjuangan mu tu gimana? Mau ngancurin dokter apa perjuangin bu siti? Itu 2 hal berbeda. Kayanya benci dokter banget? Salah apa @ikatandokterindonesia ama dirimu?" balas Dokter Tirta.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by ???????????? (@jrxsid) on

Selain itu juga, dr Tirta mengomentari unggahan Jerinx soal aksi demonstrasi di Jerman menolak sejumlah peraturan protokol kesehatan ketat mengatasi pandemi Covid-19.

"RISE UP SILENT MAJORITY! 1 Agustus 2020, jutaan warga Jerman turun ke jalan menolak kemerdekaannya dirampas dengan dalih virus sepele. Kenapa menolak wajib masker?" tulis Jerinx dalam akun Instagram-nya, Senin (3/8/2020).

"Foto/video demo di Jerman TIDAK AKAN kamu temui di media2 mainstream Indonesia karena ia dikontrol oligarki global pendukung skema CV19. Surabaya & Bandung rencananya melawan hari ini," sambungnya.

Menurut dokter Tirta, Jerinx sepertinya ingin menggerakkan massa untuk melakukan aksi demonstrasi besar-besaran seperti terjadi di Jerman.

"Yg demo itu gerakan antivaks, dan gerakan antiprotokol lockdown. Baca lengkap. -.- dan jumlahnya ga jutaan sir. Dari caption, kayanya ente pengen banget gerakin massa ya? Sorry. Indo ama jerman beda. Indo lebh ke ekonomi. Bukan antivaks bli" kata dokter Tirta.

Menanggapi balasan dr Tirta, Jerinx menyebutkan bahwa otak dokter Tirta pas-pasan dan semua demonstrasi dasarnya digerakkan oleh motif ekonomi.

"Bali tolak rapid sebagai syarat administratif karena merugikan secara ekonomi. Kediri, Surabaya, dan Bandung pekerja seninya melawan karena ekonomi. Jerman antivaks karena gak mau kemerdekaannya dirampas (termasuk kemerdekaan secara ekonomi," komentar Jerinx.

Halaman:

Editor: Zega

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X