Puteri Soekarno Presiden Pertama Republik Indonesia yakni Kartika Sari Dewi Soekarno mengungkap skenario besar kudeta militer yang dipimpin Soeharto yang didukung oleh kekuatan Amerika dan Inggris pada tahun 1967.
Puteri Soekarno dari istri Jepangnya bernama Dewi Soekarno atau Naoko Nemoto secara blak-blakan menyampaikan hal itu di akun media Instagram miliknya Kartika Soekarno Fondation seperti yang dikutip INDOZONE, Senin (5/10/2020).
Kartika menyebut kalau kudeta militer untuk menggulingkan Presiden Soekarno sudah didesain dengan mengorbankan Belanda sebagai sekutunya karena kepentingan bisnis lebih utama.
"Kebahagiaan yang berumur pendek ketika Ayah saya digulingkan dalam kudeta militer yang didukung oleh Amerika dan Inggris pada tahun 1967," kata Kartika.
Dia menyebut meskipun AS merupakan daerah bekas jajahan sendiri, Amerika dengan enggan memihak pada kemerdekaan Indonesia.
"Kesetiaan mereka pertama kali kepada Belanda, bekas Sekutu mereka dalam Perang Dunia II," katanya.
Kartika pun menyebut AS mengalihkan sekutu mereka ke Indonesia tetapi hanya untuk melayani kepentingan bisnis mereka dan untuk menempatkan kediktatoran militer sayap kanan yang menewaskan setidaknya satu juta warga sipil.
"Tidak peduli berapa banyak 'selama mereka Komunis mereka dibantai'. Dan begitu banyak yang terbunuh bahkan tidak tahu apa arti ideologi Komunisme," kata Kartika.
Dia juga mengatakan kalau kebijakan luar negeri pemerintah AS selama Perang Dingin merupakan perpanjangan dari Kolonialisme dan Rasisme.
"Yang mereka sebut Perang Salib Anti Komunisme membunuh Jutaan orang di Asia, Amerika Selatan dan Tengah," sebutnya.
Tapi kebijakan AS bertolak belakang dengan kebijakan komunis di Eropa, yang lebih toleran terhadap partai politik Komunis dan Sosialis Eropa, yang dianggap sebagai "Saudara Putih Mereka".
"Untuk analisis mendalam, silakan baca The Jakarta Method oleh Vincent Bevins. @vincent.indonesia," sebutnya.