Veteran TNI AL Saksi Sejarah Kekejaman PKI, Everthad Ven Kandou Kini Terkulai Lemah

- Rabu, 12 Agustus 2020 | 10:33 WIB
Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayor Jenderal TNI (Mar) Suhartono (kiri) menjenguk Pelda KKO (Purn) Everthad Julius Ven Kandou yang sedang sakit (ANTARA FOTO/Budi Candra Setya)
Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayor Jenderal TNI (Mar) Suhartono (kiri) menjenguk Pelda KKO (Purn) Everthad Julius Ven Kandou yang sedang sakit (ANTARA FOTO/Budi Candra Setya)

Tidak banyak masyarakat Indonesia yang mengetahui bahwa ada seorang saksi hidup sejarah Gerakan 30 September 1965 (G30S/PKI), yang kini terkulai tak berdaya.

Dia adalah Purnawirawan Pembantu Letnan Dua (Pelda) Korps Komando (KKO) TNI Angkatan Laut, Everthad Julius Ven Kandou (82). Everthad adalah pengangkat jenazah pahlawan revolusi yang dibantai dan dimasukkan ke Lubang Buaya.

Kini, Everthad hanya bisa terbaring di tempat tidur di rumahnya di Desa Kedungrejo, kecamatan Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur. Prajurit kelahiran 28 Mei 1937 ini divonis dokter mengalami kebocoran jantung sejak Februari 2020.

Prajurit Everthad Julius Ven Kandou tidak bisa dioperasi karena kondisinya yang lemah, dan hanya diterapi secara rutin saja. Everthad memiliki komplikasi saluran pencernaan, asam urat, yang akhirnya menyerang jantungnya.

Laksmarion Moll Kandou, putra bungsu Everthad Julius Ven Kandou, mengatakan ayahnya kerap menolak makan atau minum jika sedang sangat kesakitan. Komunikasi juga sulit dilakukan.

-
Purn Everthad Julius Ven Kandou (Dok. TNI AL)

Padahal, sebelum jantungnya bermasalah,  Pelda KKO (Purn) Everthad Julius Ven Kandau aktif dalam berbagai kegiatan keagamaan dan kemasyarakatan.

Dia bahkan pernah diundang langsung oleh Presiden Jokowi ke Istana Negara untuk menceritakan kisahnya saat mengambil jenazah para Pahlawan Revolusi seperti Jenderal Ahmad Yani, Jenderal R Suprapto, Jendral S Parman, dll.

Mengetahui salah seorang pelaku sejarah terbaring sakit, beberapa anggota TNI dan Polri kerap bergantian menjenguk untuk memberikan semangat kepada Everthad dan keluarganya.

TNI AL juga menyiapkan sebuah ambulans dan sopir yang siaga 24 jam dan bisa digunakan kapan saja Everthad membutuhkan. Everthad Ven Kandou memang harus bolak-balik rumah sakit untuk menjalani terapi.

"Beliau adalah sesepuh Marinir. Ini bukti kepedulian kita atas jasanya. Kita siap siagakan mobil ambulans untuk mengantar beliau terapi penyembuhan," kata Letkol Marinir Agus Wahyudi, Komandan Puslatpur Marinir 5 Baluran pada Senin (27/7/2020).

-
Purn Everthad Julius Ven Kandou (Istimewa)

Letkol Marinir Agus Wahyudi menegaskan ambulans dan sopir tetap akan disiagakan sampai Everthad sembuh dari penyakit yang dideritanya. Petugas medis juga disiapkan untuk memantau kesehatannya setiap hari.

"Marinir juga menempatkan petugas kesehatan khusus untuk mendampingi beliau. Kami dari Puslatpur 5 Baluran dan Puslatpur 7 Lampon memberikan yang terbaik untuk beliau atas perintah langsung dari Komandan Korps Marinir dan Komandan Kolatmar," katanya kala itu.

Terkini, Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayor Jenderal TNI (Mar) Suhartono (kiri) menjenguk Pelda KKO (Purn) Everthad Julius Ven Kandou yang sedang sakit di kediamannya di Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (11/8/2020). 

Veteran ini menyambut kedatangan Mayjen Suhartono dengan memberikan hormat, sekalipun dia terbaring lemah di tempat tidur.

Halaman:

Editor: Zega

Rekomendasi

Terkini

X