Polda Metro Jaya sudah menerima laporan polisi dari Hadi Pranoto dengan kasus dugaan pencemaran nama baik melalui media sosial. Polisi pun kini masih mempelajari laporan tersebut.
"Semalam ya laporannya masuk di sini. Pengacara dari pada HP sendiri yang melaporkan ke Polda Metro Jaya dipersangkakan di Pasal 27 ayat 3 junto Pasal 45 ayat 3, tentang fitnah di UU ITE," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (7/8/2020).
Yusri mengatakan laporan itu pun sedang diteliti oleh pihaknya. Dia menyebut proses penanganan kasus yang dilaporkan oleh Hadi sama persis dengan yang dilaporkan oleh Muannas.
Pihak kepolisian nantinya akan memanggil pelapor dan para saksi dalam kasus ini. Kemudian, polisi akan memanggil terlapor sendiri dalam hal ini Muannas Alaidid.
"Dalam hal ini yang menangani juga sama dari Subdit Siber Ditkrimsus Polda Metro Jaya. Rencana juga sama, ini masih penyelidikan ya karena laporannya baru masuk tadi malam," kata Yusri.
"Rencana dari tim penyelidik akan memanggil pelapor sendiri dan juga akan memanggil HP, rencana hari Senin (10/8/2020) juga kita upayakan untuk bisa hadir untuk kita klarifikasi sendiri," sambungnya.
Seperti diketahui, tim kuasa hukum Hadi Pranoto resmi melaporkan Muannas ke Pold Metro Jaya dengan tuduhan kasus pencemaran nama baik melalui media elektronik. Muannas dituding sudah menyebut Hadi sebagai profesor padahal Hadi tidak mengaku sebagai profesor.
Laporan polisi itu merupakan buntut dari laporan Muannas yang lebih dulu mempolisikan Anji dan Hadi. Mereka dipolisikan terkait kasus dugaan penyebaran berita bohong di konten Youtube milik Anji.
Pihak Hadi menampik jika laporan yang dibuat pihaknya merupakan laporan balik terhadap Muannas Alaidid. Menurutnya, laporan yang dibuat tim nya kemarin merupakan temuan timnya di media sosial pasca Muannas melaporkan kliennya.
