Seorang pria berusia 61 tahun asal Thailand benar-benar membuat orang terperangah karena memiliki 120 istri. Pria itu bernama Tambon Prasert. Dia adalah Kepala Distrik Phromnee di Provinsi Nakom Nayok, Thailand.
"Prestasi" Tambon dalam dunia peristrian ini jelas menggegerkan khalayak, tidak cuma di Thailand, tetapi juga sejumlah jurnalis internasional. Pasalnya, negara Thailand sendiri melarang penduduknya untuk berpoligami.
Namun, ibarat bangkai yang disembunyikan bagaimanapun akan tetap tercium baunya, poligami yang dilakukan Tambon pada akhirnya tak mampu ia tutupi.
Pada akhirnya ia terpaksa harus mengakui bahwa dirinya punya 120 istri yang tersebar di setiap kota di penjuru Thailand.
Ia mengakui kalau 100 orang di antara 120 istrinya itu dinikahinya secara ilegal. Namun ia menegaskan kalau semua istrinya tahu belaka kalau dia punya banyak istri karena kepada mereka ia tak pernah menutup-nutupi.
Tambon bahkan mengaku kalau semua istrinya senang dengan pengaturan "jatah" yang ia berlakukan.
Perihal latar belakang Tambon, diketahui bahwa pria itu merupakan politikus lokal yang juga kontraktor sukses di daerahnya. Ia tak pernah kekurangan uang sehingga ia bisa menafkahi semua istrinya lahir batin.
Dilansir Risingbd, ketika diwawancarai dan membenarkan kabar tersebut, Tambon dengan tenang menceritakan bahwa dia menikah pertama kalinya pada usia 17 tahun.
"Istri pertamaku setahun atau dua tahun lebih muda dariku dan kami punya tiga anak. Setelah itu aku menikahi banyak wanita lain. Rata-rata mereka berusia di bawah 20 tahun. Karena aku memang gak suka yang tua-tua," katanya terkekeh.
Tambon mengaku kalau pada dia sama sekali tidak pernah berniat ataupun bermimpi punya istri sebanyak itu. Itu semua karena dia punya kebiasaan, di mana di amembangun rumah di suatu daerah, dia akan mengawini perempuan yang ada di daerah itu.
"Aku ini, kan, seorang kontraktor. Di mana aku bangun rumah, di situ aku harus punya istri," katanya dengan nada sombong. "Aku sayang mereka semua, dan mereka semua juga sayang padaku."
Tambon menambahkan, rumah tangganya tidak pernah mengalami masalah, apalagi masalah kecemburuan. Dia mengaku bahwa semua istrinya diperlakukannya secara adil.
"Kalaupun aku mau menikahi seorang gadis lagi, aku pasti akan beri tahu mereka. Seperti yang sudah-sudah. Dan mereka pasti tidak akan mempersoalkan," tukasnya.
Sejauh ini, belum jelas apakah Tambon akan mendapatkan sanksi dari pemerintah setempat atas "ulahnya" ini.
