Merasa Dibimbing Malaikat Jibril, Abu Jenazah Lia Eden Dilarung di Pantai Ancol

- Senin, 12 April 2021 | 17:22 WIB
Lia Eden terbaring lemah. (ist)
Lia Eden terbaring lemah. (ist)

Jenazah Lia Aminuddin alias Lia Eden telah dikremasi beberapa jam yang lalu di Grand Heaven Krematorium, Jalan Pluit Raya, Jakarta Utara, Senin (12/4/2021) pukul 10.00 WIB.

Setelah dikremasi, abu jenazah Lia dilarung di Pantai Ancol, Jakarta.

"Abu jenazah Paduka Bunda Lia Eden akan dilarung di Pantai Ancol," ujar salah satu pengikutnya.

Adapun Lia Eden meninggal dunia pada hari Jumat (9/4/2021). Wanita kelahiran 21 Agustus 1947 itu meninggal pada usia 73 tahun.

Semasa hidup, Lia beberapa kali menyatakan pengakuan yang bikin geger.

Ia mengaku pernah menerima wahyu secara langsung dari Malaikat Jibril dan terus dibimbing oleh malaikat Jibril sejak tahun 1995 sampai akhir hayatnya.

Oleh para pengikutnya, Lia biasa disapa Paduka Bunda Lia Eden. Ia mendirikan komunitas Salamullah sebagai simbol perjuangan kebebasan beragama dan berkeyakinan. Ia juga dijuluki sebagai Ratu Surga.

Lia juga kerap mengaku sebagai titisan Tuhan dan telah bertemu Bunda Maria. Pada akhirnya, karena ajarannya dianggap sesat, Lia ditahan dan menjalani hukuman penjara selama 2,5 tahun.

Tahun 2005, selepas pengakuannya mendapat wahyu dari Jibril, Lia mendirikan ajaran Takhta Suci Kerajaan Tuhan.

Dalam Takhta Suci Kerajaan Tuhan yang dibuat Lia, terdapat sejumlah ajaran yang bertentangan dengan keyakinan masyarakat, terutama pemeluk agama Islam.

Antara lain, Lia menyebut salah satu pengikutnya yang bernama Mohammad Abdul Rachman sebagai reinkarnasi Nabi Muhammad SAW. 

Lia juga mensahkan salat dalam dua bahasa dengan bersandarkan pada Alquran surat Maryam ayat 97. 

Tak sampai di situ, Lia telah menafsirkan beberapa ayat Alquran lainnya sesuai dengan kehendaknya sendiri, antara lain surat An Nazm ayat 6 untuk membenarkan bahwa sosok malaikat Jibril telah bersemayam dalam dirinya. 

Selain itu Lia juga menghalalkan daging babi karena menurut dia sesuai fatwa Allah, babi tidak haram lagi di zaman yang hewan ternaknya riskan dikonsumsi karena penyakit flu burung, sapi gila, dan antraks yang membahayakan. 

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X