Fakta Pembunuhan Weni Tania, Gadis yang Ditusuk Anusnya Pakai Bambu oleh Pacarnya Sendiri

- Senin, 8 Februari 2021 | 13:12 WIB
Weni Tania (kiri), wanita yang dibunuh oleh pacarnya (kanan). (Ist)
Weni Tania (kiri), wanita yang dibunuh oleh pacarnya (kanan). (Ist)

Misteri pembunuhan seorang gadis muda yang jasadnya ditemukan dalam kondisi telah membusuk di kebun warga di dekat tepi Sungai Cimalaka di Kampung Muncang Lega, Desa Tegalpanjang, Kecamatan Sucinaraja, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada hari Jumat (5/2/2021) lalu, akhirnya terungkap.

Gadis itu diketahui bernama Weni Tania (21) warga Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut. Ia dibunuh oleh pacarnya sendiri, yakni DH alias Japra.

Pelakunya sudah ditangkap pada hari Minggu (7/2/2021) oleh pihak Polres Garut dan sudah diperiksa. 

Kapolres Garut AKBP Adi Benny Cahyono dalam konferensi pers hari Senin (8/2/2021) menerangkan, Japra tega membunuh Weni dengan alasan cemburu karena melihat Weni asyik berinteraksi (chatting-an) dengan laki-laki lain di media sosial Facebook.

"Pelaku marah langsung mencekik korban. Setelah korban tidak sadarkan diri, lalu korban dibanting. Setelah itu pelaku menusukkan sebilah bambu ke kemaluan korban hingga tembus ke anus," terang Adi, berdasarkan pengakuan Japra saat diperiksa.

Sebelumnya diberitakan, jasad Weni pertama kali ditemukan oleh seorang warga yang kebetulan melintas di bantaran Sungai Cimalaka. Saat itu, warga tersebut mencium bau busuk yang sangat menyengat.

Warga kemudian melaporkan temuan jasad itu ke kantor polisi. Tidak lama kemudian, sejumlah polisi, anggota TNI, aparatur kecamatan dan masyarakat mendatangi lokasi.

Saat ditemukan, jasad Weni memakai kaos warna kuning dan celana jins warna biru. Kondisi tubuhnya sudah bengkak serta menimbulkan bau tak sedap.

"Kondisi mayat ditemukan dengan lubang anus tertancap sebilah bambu yang berukuran kurang lebih 60 sentimeter," kata Kepala Bagian Humas Polres Garut Ipda Muslih Hidayat.

Sebelum ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, Weni diketahui telah menghilang selama tiga hari. Pihak keluarganya mencoba mencari-cari keberadaannya, namun tak kunjung menemukannya.

Menurut para kerabatnya, Weni diketahui hidup sebatang kara di rumahnya. Orang tuanya bercerai saat ia masih bayi. Lalu, ayahnya telah meninggal dunia sejak ia masih berumur satu tahun. Sedangkan ibunya merantau ke Arab Saudi sebagai TKW.

Dibesarkan oleh bibi dan neneknya, Weni tumbuh menjadi gadis yang pendiam dan cenderung pemalu. Ia juga mandiri dan tidak pernah memberitahukan keluhan yang dialaminya kepada orang lain. Bahkan, saat sakit pun, ia mengurus dirinya sendiri.

Karenanya, saat mengetahui kabar yang menimpa Weni, para kerabatnya menangis histeris. Ibunya yang masih berada di Arab Saudi pun tak dapat menahan tangis saat dikabari lewat telepon.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X