Pihak TNI menyebut anggota Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) dan anggota TNI yang diserang oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Intan Jaya Papua kondisinya sudah stabil. Meski begitu, peluru dari KKB masih bersarang di tubuh korban.
"Saat ini kondisi bapak Bambang Purwoko yang mengalami luka tembak di atas pergelangan kaki kiri dalam keadaan stabil namun, peluru masih bersarang," kata Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (Kapen Kogabwilhan III) Kolonel Czi IGN Suriastawa, dalam keteranganya kepada wartawan, Sabtu (10/10/2020).
Suriastawa mengatakan proyektil peluru itu belum diangkat karena peralatan medis di UPTD RSUD Kabupaten Intan Jaya belum memadai. Bambang sendiri diketahui sebagai anggota TGPF.
"Korban tersebut atas nama Bambang Purwoko yang merupakan Dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) anggota TGPF," beber Suriastawa.
Untuk korban kedua yakni pengawal TGPF bernama Sertu Faisal Akbar mendapat luka tembak yang cukup parah. Namun, Sertu Faisal berhasil melewati masa kritis dan saat ini kondisinya sudah stabil.
"Untuk Sertu Faisal Akbar yang mengalami luka tembak pada pinggang kiri depan tembus pinggang kiri belakang kondisinya juga stabil dan sudah tidak terjadi pendarahan," kata Suriastawa.
Lebih jauh kedua korban itu pagi tadi sudah mengevakuasi korban ke Jakarta. Dalam proses evakuasi, tim medis juga ikut mengawal agar kondisi kesehatan mereka tetap stabil.
"Evakuasi dua tahap yaitu menggunakan Heli TNI AU EC-725/HT-7206 berangkat dari Sugapa, Kabupaten Intan Jaya menuju Timika selajutnya kedua korban akan diterbangkan menuju Jakarta via Makassar dengan menggunakan pesawat TNI AU Boeing 737/AI-7302," kata Suriastawa.
Untuk diketahui KKB kembali melakukan aksi rangkaian teror di Kabupaten Intan Jaya kemarin. Kala itu, TGPF tengah kembali dari TKP penembakan pendeta di Intan Jaya namun rombongan TGPF diserang oleh KKB.
Baku tembak terjadi antara KKB dengan tim pengawal TGPF. Akibatnya satu anggota TGPF dan satu personel TNI mengalami luka akibat tembakan dari KKB.
