Kisah Kakek Nenek Asal Inggris Ini Nekat Bersepeda ke China

- Senin, 3 Juni 2019 | 13:53 WIB
Peter and Chris Lloyd / SWNS
Peter and Chris Lloyd / SWNS

Pasangan kakek nenek asal Inggris ini membagikan cerita mereka yang nekat melakukan perjalanan jauh menuju Tembok Besar China dengan bersepeda 19.000 kilometer selama 18 bulan.

Chris (64) dan Peter Llyod (66) mulai memikirkan rencana ini sejak 2015 lalu. Mereka ingin melakukan perjalanan yang menantang diri sendiri. Dan rencana itu dipilih dengan bersepeda yang sudah menjadi hal sehari-hari bagi pasangan ini. 
-
(Source: Peter and Chris Lloyd / SWNS)
"Kami pergi bersepeda setiap akhir pekan. Dan sepanjang hidup kami, kami selalu menggunakan sepeda untuk pergi ke kantor atau berbelanja ke toko," kata Peter.

Sebelum akhirnya benar-benar serius melakukan perjalanan jauh ke Tembok Besar China, mereka membeli sepasang sepeda touring. Lalu, mereka mencoba membawa sepeda itu dengan naik kereta menuju Yunani dan kembali ke rumah dengan bersepeda.
-
(Source: Peter and Chris Lloyd / SWNS)
Percobaan itu membuat mereka semakin tertantang dan akhirnya mereka serius merencanakan perjalanan bersepeda ke China pada Januari 2017 silam.

Namun, ketika mereka sudah bersepeda sampai ke Hungaria, Peter tersandung dan mematahkan tulang pahanya. Mereka terbang kembali ke Inggris dan Peter menjalani operasi.
-
(Source: Peter and Chris Lloyd / SWNS)
Setelah keadaan Peter pulih, mereka mulai mencoba kembali pada 14 Oktober 2017. Mereka mulai menyiapkan perlengkapan seperti pakaian ganti, jas hujan, kompor, panci, serta peralatan makan.

"Butuh waktu tiga minggu sebelum kami sampai ke negara pertama kami, Prancis," kata Chris.

Perjalanan mereka berlanjut melintasi Eropa, Timur Tengah, dan Asia, hingga berhasil mencapai Tembok Besar China pada 25 November 2018.
-
(Source: Peter and Chris Lloyd / SWNS)
Mereka berkisah tidak jarang cuaca mengerikan saat perjalanan membuat mereka hampir terlempar dari sepeda beberapa kali. Belum lagi, suhu udara yang berganti-ganti. Seperti halnya saat mereka melintasi gurun di Uzbekistan, suhu udara mencapai 45 derajat Celcius.

"Walau kami agak kesulitan. Di Italia kami harus berkemah di tepi jalan hingga didatangi polisi. Di Turki, kami berkemah di sebuah gua dan membuat api unggun. Persis seperti manusia gua dan itu terasa sangat istimewa," kata Chris.
-
(Source: Peter and Chris Lloyd / SWNS)
Hingga akhirnya mereka sampai di Tembok Besar China, mereka sangat takjub dan tidak percaya rencana itu benar-benar berhasil ditaklukkan. Setelah tiba di China, mereka bersepeda kembali melalui Laos, Thailand, Malaysia, sampai di Singapura. Dari situlah, mereka akhirnya melanjutkan perjalanan pulang ke Inggris dengan menumpang kapal kontainer.

"Kami memilih tidak menggunakan pesawat karena kami rasa itu tidak ramah lingkungan. Perjalanan dengan kapal membutuhkan waktu tiga minggu," kata Chris.
-
(Source: Peter and Chris Lloyd / SWNS)
Mereka pun tiba di Inggris pada 21 April 2019. Namun, perjalanan mereka masih berlanjut dengan bersepeda sampai ke rumah mereka di Cumbria dan tiba pada 5 Mei 2019.
-
(Source: Peter and Chris Lloyd / SWNS)
Sepanjang perjalanan bersepeda itu, mereka telah mengunjungi 15 negara dengan bersepeda. Berangkat dari Inggris Utara menuju Prancis, Italia, Yunani, Turki, Georgia, Azerbaijan, Kazakhstan, Uzbekistan, Tajikistan, Kyrgyztan, dan China.

Sekembalinya, mereka melalui Laos, Thailand, Malaysia, dan Singapura. 
Sementara perjalanan laut yang mereka tempuh melewati Samudra Hindia, laut Arab, Somalia, Laut Mediterania, Gibraltar, hingga Teluk Biscay.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X