Belanda sampai saat ini menjadi salah satu negara yang menyerap rempah-rempah asli Indonesia. Tercatat, pada triwulan ke II 2019 ekspor rempah-rempah Indonesia ke Belanda tercatat sebesar USD 12,6 juta.
Ekspor rempah-rempah Indonesia ke Belanda terdiri dari beberapa macam. Jenis rempah-rempah tersebut antara lain kayu manis, lada putih dan hitam, pala, vanila, jahe, kunyit, serta daun salam.
Di antara jenis tersebut ada beberapa yang mendominasi pasar. Indonesia memasok sekitar 47,2 persen kayu manis dari total impor Belanda dari dunia pada triwulan I 2019. Pada 2018, ekspor rempah-rempah Indonesia ke dunia mencapai USD 31,2 juta.
Diretur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Arlinda mengatakan, besaran pangsa pasar ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu pemasok utama kayu manis di Belanda.
Paling tidak, lanjut ia, tren impor sebesar 57,0 persen per tahun selama tiga tahun terakhir. "Potensi pasar komoditas ini di Belanda masih sangat besar," ujarnya.
Kementerian Perdagangan akan mengundang para pengusaha rempah di Belanda untuk hadiri Trade Expo Indonesia (TEI), yang akan diselenggarakan di Indonesia Convention Exibition, Bumi Serpong Damai, Tangerang, Banten pada 16—20 Oktober 2019.
Salah satu perusahaan yang diajak, Verstegen Spices & Sauces BV yang merupakan perusahaan produsen dan importir asal Belanda yang bergerak di sektor rempah-rempah. "Perusahaan ini mendistribusikan produknya tidak hanya di Belanda, namun ke seluruh Eropa," ungkapnya.
