Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani merespons Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang siap maju sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024. Disebut-sebut Anies berpotensi akan berhadapan dengan Ketua Umum partai Gerindra Prabowo Subianto.
Muzani malah sedikit menengok ke belakang perjuangan kader Gerindra untuk memenangkan Anies di Pilkada 2017 silam. Bahkan, Gerindra juga mengerahkan anggota DPR dan DPRD dari daerah lain, untuk mengkampanyekan Anies yang kala itu berpasangan dengan Sandiaga Uno.
“Cuma kata kader Gerindra semua kalau inget Anies, ingat tahun 2017 bagaimana kami semua berkorban kami semua berjuang kami mempertaruhkan Anies di RT-RT, di kampung kampung di Jakarta. Dan saya masih ingat sekitar 2200 anggota DPR, DPRD kabupaten provinsi se-Indonesia kami turunkan ke Jakarta untuk memenangkan Anies ketika itu,” kata Muzani di Kompleks Parlemen, Rabu (29/9/2022).
BACA JUGA: Anies Baswedan Bakal Pamer Capaian Kerjanya Jadi Gubernur DKI Sebelum Lengser
Muzani menekankan Kader Gerindra masih mengingat betul perjuangannya memenangkan Anies di Pilkada lalu. Sehingga menurut Muzani, kader Gerindra malah menanyakan kepada Anies apakah masih mengingat perjuangan Gerindra.
“Dan itu semua mereka ingat, apa Anies nggak ingat kata mereka. Saya bilang cuma wallahualam," ucap Muzani.
Lebih lanjut Muzani berujar bahwa dirinya selalu memberikan pesan kepada kader Gerindra untuk jangan pernah mengingat kebaikan terhadap orang lain. Dia optimis, kebaikan yang dilakukan kader Gerindra akan mendapat balasan di lain waktu.
“Saya bilang cuma pesan satu, jangan pernah mengingatkan kebaikan ke orang lain. Saya bilang begitu kalau itu kebaikan nanti ada balasannya di kemudian hari entah sekarang atau nanti. Itu pesan saya,” tandas Muzani.
BACA JUGA: Anies Komentari Viral Tabloid Bergambar Wajahnya di Malang yang Dilaporkan ke Bawaslu
Meski demikian Muzani memandang langkah Anies yang ingin menjadi capres adalah hak setiap warga negara. Sehingga partai Gerindra enggan menghalangi hak dari Anies jika ingin menjadi Capres.
“Anies tidak pernah menyatakan diri masuk jadi kader Gerindra. Jadi semua warga negara berhak memilih dan berhak untuk dipilih. Jadi kita tidak bisa menghalangi hak seseorang itu,” tandasnya.
