Potret Para Pencari Suaka Demi Bertahan Hidup di Ibu Kota

- Senin, 26 Agustus 2019 | 12:38 WIB
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Para pencari suaka masih terlihat di sejumlah kawasan Ibu Kota. Meski kerap kali diusir karena dianggap mengganggu kenyamanan masyarakat, mereka tetap bersikeras membangun tempat tinggal dengan tenda-tenda pengungsian di ruas jalanan Jakarta.

-
ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Hal itu dikarenakan mereka masih belum mendapatkan kepastian keamanan dari negara asal mereka, dan terpaksa menumpang hidup di Indonesia, khususnya Jakarta.

-
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Seperti pasangan pencari suaka asal Sudan ini, Muhammad Abdullah Alwadiye dan Ekkhlas Abbas yang sudah tiga bulan tinggal di Indonesia. Mereka bertahan hidup di tempat penampungan sementara di Jakarta dengan hanya memiliki cincin pernikahan yang mereka bawa dari negara asalnya.

-
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Cincin itu satu-satunya barang berharga yang tersisa dan menjadi obat rindu jikalau teringat rumahnya di Sudan. Dalam keadaan serba susah saat ini, keduanya terlihat kuat dan tengah menanti kelahiran sang buah hati.

-
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Cerita lain dari seorang pencari suaka asal Irak, Rasha yang hidup di tempat penampungan sementara di Kalideres, Jakarta. Dia memutuskan meninggalkan Irak karena kecewa pada negara yang mengalami konflik. Untuk mengisi aktivitas sehari-hari, perempuan ini menggunakan sepatu kets berwarna putih. Sepatu itu sebagai penawar rindu dan menemani kesendiriannya di Indonesia.

-
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Rindu akan kampung halaman juga dirasakan oleh anak-anak pencari suaka asal Sudan. Alunan musik dari ukulele yang mereka punya seolah menjadi peredam rasa trauma dengan konflik yang terjadi di negaranya. Setiap malam, mereka pun sering menyanyikan lagu-lagu dari Sudan.

-
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Abdul Zabi dan Nazifa, pasangan pencari suaka asal Afghanistan ini pun sudah satu tahun berada di Indonesia. Selama itu pula, mereka sering mendapat kiriman roti khas Afghanistan dari kerabatnya. Roti itulah yang menjadi teman sehari-hari untuk mengobati kerinduan mereka.

-
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Berbekal sepatu bola, Muhammad Eshaq asal Sudan hidup di tempat penampungan sementara di Kalideres, Jakarta. Dia mencari uang dengan cara bermain dengan warga sekitar. Semakin banyak dia mencetak gol, semakin banyak rupiah yang dia dapatkan. Bagi dia, bermain bola menjadi penghibur untuk melupakan sejenak kepenatan hidup.

-
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Tak ketinggalan cerita Syakir dari Somalia. Dengan dua gigi peraknya, Syakir (24) terlihat sangat ceria tanpa ada beban hidup. Seolah menikmati ketenangan hidupnya sekarang di Jakarta, Syakir pun tampak lebih percaya diri dengan senyum merekah. Dia sendiri sudah enam tahun berada di Indonesia dan tidak tahu kapan akan kembali ke negaranya.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X