Wali Kota Malang, Sutiaji menegaskan tidak ada aksi sweeping yang dilakukan oleh organisasi masyarakat (ormas) di pusat-pusat perbelanjaan terkait penggunaan atribut bertema Natal di Kota Malang, Jawa Timur.
Sutiaji juga mengingatkan agar tak perlu membesar-besarkan hal tersebut. Ia menilai Malang adalah kota yang rukun.
"Tidak ada sweeping, tidak usah membesar-besarkan itu. Kami jamin, selama ini kehidupan antarumat beragama di Kota Malang rukun," ujar Sutiaji.
Sebelumnya, sempat beredar surat pengelola Mal Olympic Garden (MOG) Malang, yang mengimbau para pemilik atau penyewa toko untuk tidak memakaikan atribut Natal kepada karyawannya.
Sutiaji mengatakan, selama ini tidak pernah ada aksi sweeping dari kelompok ormas tertentu, khususnya pada saat memasuki perayaan Natal dan Tahun Baru di Malang.
Sutiaji mengungkapkan bahwa Malang adalah kota yang warganya toleran dan menjaga kerukunan antar umat beragama. Imbauan yang dikeluarkan MOG merupakan kebijakan internal pengelola.
Berdasarkan surat yang beredar, surat tersebut dikeluarkan pada 25 November 2019 dan tersebar luas melalui akun Facebook dan aplikasi perpesanan. Surat tersebut ditandatangani oleh Leasing Executive PT Mustika Taman Olympic (Managemen MOG) Peptina Magdalena.
Pihak MOG menyatakan dikeluarkannya surat tersebut dikarenakan pernah terjadi aksi sweeping yang dilakukan ormas tertentu. Namun, Wali Kota Malang membantah hal tersebut.
Kemudian, pada 26 November 2019 pihak MOG memberikanklarifikasinya terkait surat tersebut.
Dalam surat klarifikasi bernomor 10/HRD/MOG/XI/2019 tersebut, berisi penjelasan bahwa surat sebelumnya dimaksudkan untuk mengimbau pemilik atau penyewa unit agar tidak memaksakan karyawan mereka untuk mengenakan atribut Natal.
