Pemerintah diminta mendorong pertumbuhan bisnis rintisan (startup) di Indonesia. Salah satunya melalui pemberian insentif bagi perusahaan startup yang mau membangun unit research and development (R&D).
"Ini yang harusnya bisa diubah dengan kebijakan insentif. Jadi startup itu developer-nya dari Indonesia," ujar Pengamat Ekonomi Institut Development for Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira di Jakarta, Kamis (28/11).
R&D di kota-kota besar di Indonesia ini yang harus diberikan insentif lebih banyak pemerintah. Misalkan kemudahan mendapatkan izin.
Insentif, kata Bhima, juga perlu diberikan kepada perusahaan startup yang mempekerjakan tenaga kerja Indonesia di posisi sebagai tenaga ahli.
Pemerintah, sambung Bhima, juga memiliki kewajiban untuk membina perusahaan startup, khususnya lokal, melalui pelatihan-pelatihan, inkubasi bisnis dan lainnya. Ini agar startup lokal tidak kalah bersaing dengan startup luar negeri.
"Harus dimulai seperti data analyst. Kita panggilkan trainer, kerja sama dengan perguruan tinggi sekolah-sekolah vokasi. Jadi startup itu mengambilnya dari situ," pungkasnya.
