Presiden Jokowi Upayakan Kebutuhan Pangan WNI di Wuhan Terpenuhi

- Senin, 27 Januari 2020 | 16:14 WIB
Presiden RI Jokowi saat konferensi pers di PT PAL Indonesia, Surabaya, Senin (27/1/2020). (Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev)
Presiden RI Jokowi saat konferensi pers di PT PAL Indonesia, Surabaya, Senin (27/1/2020). (Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev)

Presiden Jokowi mengatakan pemerintah akan melindungi dan berupaya keras untuk memenuhi kebutuhan logistik Warga Negara Indonesia yang sedang tertahan di Wuhan, Tiongkok.

Wuhan, sebuah kota industri di Negeri Tirai Bambu, kini menjadi kota yang terisolasi karena diduga sebagai sumber persebaran virus Korona.

Presiden Jokowi melalui keterangan tertulis dari kunjungannya ke Surabaya, Senin (27/1/2020), mengatakan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beijing sedang berupaya keras untuk memastikan agar pengiriman bantuan logistik ke Wuhan dapat berjalan lancar.

"Sementara masih berada di sana. KBRI sudah bicara detail dan mengikuti," ujar Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi juga memantau penyebaran wabah virus korona dari Tiongkok ke beberapa negara lain, Ia mengatakan bahwa pihak KBRI Beijing terus intensif menjalin kontak dengan WNI di sana.

Selain itu, untuk mengantisipasi penyebaran virus Korona ke Tanah Air, Kepala Negara mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, namun tetap tenang dan tidak panik.

"Pengawasan di semua bandara kita terutama yang berhubungan dengan penerbangan dari dan ke China sudah kita lakukan, yang paling penting hati-hati dan waspada terhadap gejala yang ada," ujar Presiden Jokowi.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan sebagai langkah preventif, pemerintah sudah menyiagakan 100 rumah sakit di Indonesia dengan ruang isolasi untuk pasien dengan gejala penyakit di paru-paru dan saluran pernapasan.

"Rumah sakit itu seperti Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta, dan rumah sakit-rumah sakit lain di berbagai daerah," kata Presiden Jokowi mengutip Antara.

Virus Korona baru, seperti diberitakan sebelumnya, meluas dengan begitu cepat, termasuk ke beberapa negara di Asia Tenggara.

Tak lama setelah kasus tersebut terkonfirmasi ditemukan di Wuhan, Tiongkok, beberapa negara lain melaporkan kejadian serupa.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 26 Januari 2020 menyebutkan sebanyak 2.014 orang positif terjangkit virus corona atau novel coronavirus (nCov) dan 56 meninggal dunia akibat penyakit tersebut.

 

Artikel Menarik Lainnya

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X