Dua wanita yang berasal dari Somalia berhasil memenangkan pemilu. Hal tersebut menjadi sejarah karena keduanya merupakan imigran berhijab pertama yang menjadi parlemen AS.
Salah satu, hijabers itu bernama Nadia Mohamed yang mendapatkan kursi di parlemen AS mewakili kawasan St. Louis Park, sebuah kota di pinggiran barat Minneapolis, negara bagian Minnesota dan Safiya Khalid juga terpilih untuk mewakili Lewiston, negara bagian Maine, yang terletak di timur laut Amerika Serikat.
Keduanya mencalonkan diri melalui Partai Demokrat dan menjadi imigran Somalia berhijab pertama yang berada di parlemen AS. Keduanya juga saat ini masih berusia 23 tahun.
Mereka pun berpesan kepada sesama wanita Somalia dan berharap ada lebih banyak wanita di Somalia yang bisa mengikuti langkah mereka.
"Saya terpilih dengan hormat sebagai seorang wanita, generasi muda, Muslim, dan memakai hijab. Oleh karena itu, saya ingin melihat Somalia melakukan hal yang sama karena seorang wanita terkadang dapat melakukan lebih baik apa yang bisa dilakukan seorang pria," kata Nadia Mohamed.
"Saya ingin menyampaikan pesan pada wanita yang ada di Somalia, bahwa mereka dapat melakukan apapun yang mereka inginkan, terlepas dari tantangan yang mereka hadapi dari para pria yang memonopoli politik di negara ini," kata Safiya Khalid kepada VOA Somalia.
Namun, dengan pencapaian keduanya, Khadiijo Mohamed Dirie seorang Menteri pemuda dan olahraga Somalia mengapresiasi keberhasilan kedua politisi itu dan mengingat tentang bagaimana wanita Somalia dapat diberdayakan dalam masyarakat.
"Masih jarang wanita yang mengincar posisi kepemimpinan politik dalam sistem sosial yang didominasi oleh pria di Somalia," kata Dirie.
"Mereka yang sukses di politik Amerika Serikat dan Eropa mendapat kesempatan hidup dengan masyarakat yang maju dalam kedewasaan politik," sambungnya.
