Australia Larang Penggunaan Rapid Test dari Tiongkok, Kenapa?

- Minggu, 5 April 2020 | 21:02 WIB
Ilustrasi rapid test (freepik)
Ilustrasi rapid test (freepik)

Pandemi virus corona menjadi mimpi buruk bagi masyarakat dunia, dengan 1.212.914 orang terkena Covid-19. Akibatnya, 66.502 jiwa meninggal dunia.

Mencegah virus corona, masyarakat berbondong-bondong melakukan rapid test. Selain dilakukan di rumah sakit, alat rapid test ternyata banyak dijual secara online, khususnya yang dari Tiongkok.

Namun pemerintah Asutralia melarang penggunaan rapid test tersebut. Negara persemakmuran Inggris itu mengimbau masyarakat untuk melakukan tes virus corona lewat tenaga medis, seperti diwartakan ABCNews, Minggu (5/4/2020).

Juru bicara tenaga medis Australia mengatakan, "pengujian untuk penyakit menular serius harus dilakukan dengan tenaga kesehatan. Selain memeriksa, tim medis juga bisa memberikan nasihat yang tepat dan pengobatan jika diperlukan".

-
Ilustrasi rapid test (freepik)

Dilarang Masuk

Saat ini, Australia tengah mengatur regulasi mengenai rapid test. Seorang staff pemerintah Australia menyebutkan, rapid test mulai dilarang masuk ke Australia.

Hal itu sesuai dengan pernyataan Menteri Dalam Negeri Australia Peter Dutton. Dia menyebutkan rapid test virus corona dari Tiongkok yang masuk ke Australia ditahan di bandara, seperti dilansir dari South China Morning Post.

"Dalam operasi itu, kami menahan sekitar 300 rapid test dari Tiongkok dan Hong Kong. Alat tersebut dicegat petugas Pasukan Perbatasan Australia dalam beberapa minggu terakhir. Rapid test tersebut juga termasuk 200 unit yang datang lewat kargo udara ke kota Perth," ungkapnya.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X