Perang Dagang AS - Tiongkok, Mitra Kerja Huawei Pangkas Pekerja

- Senin, 5 Agustus 2019 | 17:32 WIB
Stand Huawei dalam Mobile World Congress (MWC) Juni 2019 di Shanghai, Tiongkok. (Reuters/Aly Song/File Photo)
Stand Huawei dalam Mobile World Congress (MWC) Juni 2019 di Shanghai, Tiongkok. (Reuters/Aly Song/File Photo)

Sebanyak 10 ribu pekerja di Flex Ltd., terimbas perang dagang Amerika Serikat dan Tiongkok, terkait dengan raksasa teknologi Tiongkok Huawei. Mengutip Majalah Keuangan Caixin, Reuters pada Senin (5/8/2019) melansir, hal ini disebabkan oleh beberapa hal.

Pertama, pemangkasan pekerja ini lantaran Flex 'menahan' barang-barang milik Huawei di pabrik Zhuhai, lantaran Amerika Serikat memasukkan Huawei dalam daftar hitam pada Mei lalu. Nilainya mencapai $ 100 juta dolar atau sekira 700 juta Yuan.

Imbas dari daftar hitam, dua pabrik utama Flex di Tiongkok yang terletak di Zhuhai dan Changsha terpaksa ditutup. Sepuluh ribu pekerja yang akan dipangkas bekerja di dua pabrik ini. Padahal, Flex merupakan mitra kerja produksi Huawei. 

-
Reuters/Rodrigo Garrido

 

Flex menampik jika pihaknya akan melakukan pemangkasan pekerja, sambil mengatakan jika Flex memiliki 50 ribu pekeria di Tiongkok, dimana sebagian besar berada di Zhuhai. Pihak Flex sendiri enggan menanggapi apa yang ditulis Caixin.

"Setelah meninjau dengan cermat situasi pasar dan kebutuhan konsumen, kami menawarkan kesempatan kerja bagi mereka yang terimbas (pengurangan) di Flex Zhuhai Industrial Park dan lokasi Flex lainnya," kata sumber internal Flex seperti dilansir Reuters. 

Untuk diketahui, Flex Ltd., merupakan salah satu produses elektronik terbesar di dunia, bersaing dengan Foxconn Technology, untuk menyediakan layanan manufaktur untuk produk-produk raksasa teknologi Tiongkok Huawei, seperti smartphone dan stasiun pemancar jaringan 5G. Perusahaan teknologi multinasional asal Amerika Serikat ini memiliki kantor pusat di Amerka Serikat dan Singapura. 

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X