Pendiri Gojek, Nadiem Makarim, mengungkapkan telah mundur dari perusahaannya. Dia ingin fokus membantu Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebagai menteri di kabinet untuk lima tahun ke depan.
Sinyal Nadiem menjadi menteri terkuak setelah datang ke Istana Negara, Jakarta, Senin (21/10). Mengenakan kemeja putih plus celana panjang hitam, sosok 35 tahun itu melepaskan posisinya sebagai CEO Gojek demi NKRI.
"Dari posisi saya di Gojek, saya sudah mundur. Saat ini saya sudah tidak punya kewenangan apapun lagi di Gojek," kata Nadiem kepada wartawan setelah bersua Jokowi.
Nadiem Makarim mendirikan perusahaan berbasis teknologi penyedia layanan mobile on-demand, dan pembayaran digital terdepan di Asia Tenggara, yakni Gojek sedekade lalu.
Berkat inovasi itu, Nadiem masuk daftar 50 besar tokoh yang membuat dampak berskala global versi Bloomberg. Aplikasi dan ekosistem Gojek telah diunduh 155 juta pelanggan, dengan lebih dari 2 juta mitra pengemudi pada semester pertama 2019.
Jokowi lantas ingin menjadikan Nadiem sebagai menteri karena telah melakukan berbagai inovasi untuk bangsa. Dia pun siap jika dipercayakan mengemban amanah negara.
"Saya bersedia dan menerima. Banyak yang ingin saya lakukan untuk negara ini," ujar Nadiem.
