Angkasa Pura II Ambil Alih Pengelolaan Bandara Radin Inten II

- Minggu, 13 Oktober 2019 | 14:24 WIB
Proses penandatanganan MOU penyerahan Barang Milik Negara antara Dirjen Perhubungan Udara Polanya B Pramesti dengan Dirut Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin. (BKIP Kemenhub)
Proses penandatanganan MOU penyerahan Barang Milik Negara antara Dirjen Perhubungan Udara Polanya B Pramesti dengan Dirut Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin. (BKIP Kemenhub)

PT Angkasa Pura II (Persero) resmi mendapat kepercayaan dari Pemerintah Indonesia untuk mengelola Bandara Radin Inten II di Bandar Lampung.

Dengan beralihnya pengelolaan Bandara Raden Inten II, maka kapasitas dan fasilitas pendukung akan ditingkatkan, sehingga nantinya bisa dijadikan sebagai Bandara Embarkasi Haji atau Umroh. 

Adapun inisiasi untuk menjadikan Bandara Radin Inten II menjadi Embarkasi Haji dan Umroh tersebut berasal dari Gubernur Lampung Arinal Djunaedi. Saat ini, Bandara Radin Inten II sendiri telah berstatus bandara internasional.

Menanggapi hal tersebut, Menhub Budi Karya Sumadi mendorong Pemda Provinsi Lampung untuk berperan aktif dalam menyampaikan usulan tersebut kepada Kementerian Agama.

"Masih ada waktu 10 bulan untuk penyelenggaraan haji. Sedangkan untuk umroh kan bisa kapan saja," ujar Menhub Budi, Minggu (13/10). 

Menhub Budi juga mengatakan untuk mendukung rencana baik tersebut, dirinya mengharapkan PT AP II dapat segera mengembangkan landasan Bandara Radin Inten II agar bisa didarati pesawat berbadan besar Tipe Airbus 330.

Ia juga mengatakan agar PT AP II dapat mengembangkan Radin Inten II untuk pendaratan private jet serta menggali potensi lain di Lampung.

"Pemerintah hanya bisa memenuhi paling banyak 30 persen dari seluruh kebutuhan bandara jika berasal dari dana APBN. Kalau kebutuhan sekitar Rp1.400 triliun maka maksimal hanya bisa terpenuhi Rp800 triliun," jelasnya.

Lebih lanjut Budi menjelaskan, selama ini, pemerintah menggelontorkan Rp100 miliar per tahun dari APBN untuk operasional Bandara Radin Inten II.

"Diharapkan PT Angkasa Pura II menghasilkan Rp110 miliar per tahun yang nantinya bisa di-swing ke pemerintah dan angka tersebut bisa digunakan untuk pembangunan bandara di daerah lain yang membutuhkan," ungkapnya.

Sementara itu, dalam pengembangan transportasi dari dan menuju Bandara Radin Inten II, Menhub Budi Karya menyatakan sedang mempersiapkan pembangunan kereta bandara

"Untuk kereta bandara Lampung sendiri akan dikembangkan paling lambat tahun 2021 sehingga mempersingkat waktu tempuh penumpang dari Bandar Lampung ke Radin Inten. Yang tadinya jarak tempuh 1 jam diharapkan bisa kurang," jelasnya. (SN)

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X