Penghentian Operasional KRL ke Jakarta untuk Cegah Penularan Corona Agak Berat

- Rabu, 6 Mei 2020 | 14:21 WIB
Sejumlah penumpang berjalan di dekat gerbong KRL Commuter Line di Stasiun Bogor, Jawa Barat, di hari pertama PSBB di Bogor, Jawa Barat. (ANTARA/Arif Firmansyah)
Sejumlah penumpang berjalan di dekat gerbong KRL Commuter Line di Stasiun Bogor, Jawa Barat, di hari pertama PSBB di Bogor, Jawa Barat. (ANTARA/Arif Firmansyah)

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta dari Partai NasDem, Wibi Andrino, mengatakan rencana penghentian operasional KRL untuk cegah penularan virus corona (Covid-19) ke Ibu Kota agak berat. 

Sebab, pengguna jasa transportasi ini mayoritas pekerjaan golongan ekonomi menengah ke bawah.

"Ya kemarin wacananya seperti itu, tapi memang KRL itu banyak digunakan oleh golongan ekonomi menengah ke bawah ya, jadi ketika itu dihentikan harus ada hitung-hitungannya," kata Wibi di Jakarta, Rabu (6/5/2020).

Menurut Wibi, kebijakan untuk hentikan aktivitas KRL agak sulit dan banyak pertimbangan. Pasalnya, pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta membuat banyak moda transportasi tak bisa beroperasi sehingga alternatif yang dipilih masyarakat menjadi terbatas.

"Bahwasanya masyarakat atau pekerja itu benar-benar tidak bisa mengakses lagi. Sementara banyak pembatasan kendaraan ya kendaraan umum, Gojek apa segala macam, sangat berisiko ya," ujarnya.

-
Rangkaian KRL Commuterline melintas di samping masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. (ANTARA/Paramayuda)

Wibi menjelaskan, salah satu upaya pencegahan penularan dan penyebaran Covid-19 di DKI Jakarta yang ampuh ialah dengan menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. Termasuk di moda transportasi seperti KRL yang punya risiko penularan tinggi.

"Protokol kesehatan aja yang diperketat, jadi wajib menggunakan masker, terapkan jarak di KRL, duduknya dibatasi dan tidak bersentuhan. Wajib deteksi suhu atau menggunakan bakal menggunakan sarung tangan sekalipun," tutur dia.

"Skrining, sesuai dengan yang biasa deteksi suhu, juga memastikan menggunakan masker, terus juga menjaga jarak, cuci tangan, apa lagi yang bisa kita lakukan apalagi alat test kita terbatas," lanjutnya.

Dia menilai, sejauh ini penerapan protokol kesehatan sudah terbilang baik namun perlu ditingkatkan serta dimaksimalkan. Pemerintah serta pihak terkait harus gencar mensosialisasikan pentingnya gunakan masker dan aspek lain di tengah pandemi Covid-19.

"Harus ditingkatkan, jangan kendor. Sosialisasi harus kuat, terus juga tindakan-tindakan penegakannya juga harus kuat. Karena berdasarkan penyampaian gubernur zona merah sudah berkurang, ya kita jangan senang dulu sebelum kita menemukan anti-virus atau vaksinnya terhadap Covid-19. Perang ini belum selesai, masih jauh dari selesai kecuali kalau sudah ditemukan obatnya," tandasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X