Mengenal Rio Koeswan, Anak Bangsa yang Sukses Mendunia Lewat Animasi

- Senin, 30 September 2019 | 12:15 WIB
photo/Dok. Rio Koeswan
photo/Dok. Rio Koeswan

Prestasi anak bangsa tidak bisa disepelekan. Indonesia sendiri memiliki banyak anak-anak muda berprestasi yang berhasil mengharumkan nama Indonesia hingga kancah internasional. Salah satunya, Rio Koeswan, pemuda asal Bali yang sukses berkarier di industri animasi.

Sejak kecil, Rio Koeswan hobi menonton film dan menggambar. Rupanya, hobi masa kecil itulah yang menjadi cikal bakal keberhasilan Rio saat ini. Bersama timnya di studio animasi Jam Filled Entertainment, Ontario, Kanada, Rio memboyong penghargaan di ajang Daytime Emmy Awards untuk kategori serial animasi anak-anak atau 'Outstanding Children's Animated Series'.

Penghargaan bergengsi itu diraihnya atas kolaborasi dalam penggarapan serial televisi di jaringan Nickelodeon berjudul 'The Loud House'.

-
photo/Dok. Rio Koeswan

"Nickelodeon adalah klien kita di Amerika. Semua kerjaan kita di sini biasanya kliennya dari Amerika. 'The Loud House' itu kemarin menang di Emmy Awards. Jadi yang menang adalah (musim tayang ke-4)," kata Rio, dikutip dari VOA.

“Layout adalah latar belakang. Jadi latar belakang yang belum diwarnakan. Jadi misalnya, programnya pakai Photoshop, jadi untuk kita menggambar, misalnya sebuah pohon atau rumah atau mobil yang (hitam dan putih) ya itu namanya layout,” tambah Rio yang saat ini menjabat sebagai layout supervisor di studio Jam Filled Entertainment.

Fokus dan Konsisten di Bidang Animasi

-
photo/Twitter/@StRitaG5

Tahun 2003 saat berusia 19 tahun, Rio memutuskan pindah ke Kanada. Dia sempat melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Atas di Kanada. Kemudian, dia mengambil jurusan animasi selama tiga tahun di Alqonquin College.

Beruntungnya, tahun ke-3 sebelum lulus kuliah, Rio berhasil mendapat pekerjaan setelah meminta persetujuan pihak kampus.

"Saya tanya sekolah 'bisa nggak saya kerja sambil sekolah?'. Dia bilang bisa, jadi saya kerja full time, tapi sekolahnya jadi (paruh waktu), cuman dapat diploma juga terakhirnya," kata Rio.

Selain mengelola studio Jam Filled Entertainment, Rio pernah mencari pengalaman di beberapa studio lainnya. Salah satunya Mercury Filmworks, studi besar di Kanada.

Dalam industri animasi, kata Rio, bekerja berpindah-pindah adalah hal lumrah karena biasanya pekerjaan ini dilakukan dengan sistem freelancer atau kontrak. Bahkan, sebelum menduduki posisinya saat ini, Rio mengaku pernah kesulitan dalam pengerjaan proyek layout.

-
photo/Dok. Rio Koeswan

Untuk mengasah kemampuannya, dia memulai dengan pekerjaan sebagai animator. Dia juga sering melatih diri sendiri di rumah. Hingga akhirnya tahun 2014, untuk pertama kalinya Rio dipercaya sebagai layout supervisor di studio 'The Kratz Brothers' untuk mengerjakan serial televisi streaming online.

“Jadi kalau kita baru mulai, biasanya (batu loncatan pertama) itu jadi animator dulu,” kata dia.

Kini, Rio sudah terlibat dalam penggarapan sekitar 20 serial televisi, termasuk 'Wild Kratz', 'Pinky Malinky', 'Final Space', dan 'The Loud House'. Bahkan, film-film berdurasi 90 menit yang banyak tayang di serial online Netflix juga tak terlepas dari tangan dingin Rio Koeswan.

Ia berharap, karya-karya animasinya bisa terus berkembang dan berkesempatan tayang dalam film layar lebar. “Semoga nanti di tahun-tahun ke depan dapat kesempatan untuk bisa kerja di layar lebar ya,” ujarnya.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X