Tiga bulan pasca meninggalnya Goo Hara, pihak keluarga justru heboh hingga terlibat keributan karena warisan.
Lewat kuasa hukumnya, ibu Goo Hara menuntut harta warisan milik almarhumah putrinya sebanyak 50%.
Hal ini membuat ayah dan kakak laki-laki Goo Hara tak terima.
"Kami tidak bisa menerima permintaan ibunya. Dia (Goo Hara) sudah menyerahkan bagiannya 50% kepada saudaranya," ujar ayah Goo Hara, dilansir dari Koreaboo.
Ayah Goo Hara mengecam permintaan tersebut karena sang istri telah meninggalkan ia dan anak-anaknya saat masih kecil.
"Ibunya meninggalkan anak-anaknya yang masih kecil dan meninggalkan rumah, atas hak apa kamu menginginkan properti Hara?" sambungnya.
Merasa keberatan, kakak Goo Hara melayangkan gugatan ke Pengadilan Keluarga Gwangju untuk menentang pembagian warisan.
Gugatan itu didasarkan pada Pasal 1008 Hukum Perdata, yang berupaya untuk mempromosikan kesetaraan praktis di antara ahli waris yang sama.
Dalam gugatan itu, pemerintah harus mempertimbangkan pentingnya seorang wali yang mendukung dan menjadi bagian dari kesuksesan Goo Hara.
"Ketika ibu lari dari rumah, Hara berumur sembilan tahun. Hara menghabiskan hidupnya melawan trauma yang ditinggalkan. Ayah kami membayar biaya hidup Hara (dan saya). Setelah dia debut, ayah kami bertindak sebagai wali," ujar sang kakak.
Artikel Menarik Lainnya:
- MA Vonis Bebas Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan
- Antisipasi Virus Corona, Polda Metro Cek Suhu Tubuh Para Pengunjung
- Ponsel Anak Disita, Wali Murid Datang Bawa Pistol dan Pukul Kepsek
