Dua Kali Nias Diguncang Gempa dalam Sehari, Puan Ingatkan soal Zona Megathrust

- Selasa, 15 Maret 2022 | 10:23 WIB
Seismograf, alat pencatat getaran akibat gempa bumi. (ANTARA)
Seismograf, alat pencatat getaran akibat gempa bumi. (ANTARA)

Ketua DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah dapat memperkuat sistem mitigasi menyusul gempat bumi yang terjadi di Nias Selatan, Sumatera Utara, pagi ini. Mengingat gempa tersebut terjadi di zona megathrust.

Zona megathrust adalah istilah untuk menyebut jalur subduksi lempeng bumi yang sangat panjang, tapi relatif dangkal.

“Kita semua harus mewaspadai segala kemungkinan yang terjadi, karena berdasarkan keterangan BMKG, gempa di Nias Selatan pagi tadi berada di zona megathrust. Mitigasi harus diperkuat,” ujar Puan kepada wartawan, Selasa (15/3/2022).

Diketahui ada dua kali gempa bumi yang berpusat di Nias Selatan, Senin (14/3/2022) pagi. Gempa pertama berkekuatan M 6,7 dan disusul M 6,0. Hingga pukul 09.30 WIB, belum ada laporan korban jiwa akibat gempa.

Baca Juga: Saling Dukung, Eks Istri Doni Salmanan Semangati Mantan Tunangan Indra Kenz

Lebih lanjut, mantan Menko PMK tersebut menekankan pentingnya mitigasi ke depan.Puan mengatakan, pemerintah harus selangkah lebih maju menyiapkan segala potensi terjadinya bencana.

Apalagi BMKG memperhitungkan kemungkinan gempa M 8,9 di zona megathrust. Untuk itu sesuai imbauan dari BMKG, kata Puan, semua harus mewaspadai skenario terburuk.

“Kita harus melihat ini sebagai upaya dari antisipasi. Bahwa mempersiapkan yang terburuk lebih baik daripada kurangnya persiapan. Kita berharap tidak ada bencana yang dikhawatirkan terjadi,” bebernya.

Puan meminta petugas terkait memastikan kondisi keselamatan warga. Selain itu petugas harus turun ke lapangan memberikan ketenangan agar masyarakat tidak panik.

“Termasuk aparat agar ikut membantu mengatasi kepanikan warga yang sempat terjadi akibat gempa,” ucap dia.

Di sisi lain Puan menambahkan, Pemda Nias Selatan dan pemda-pemda yang berada di sekitarnya harus menyiapkan infrastruktur yang diperlukan untuk mengantisipasi adanya gempa susulan. BPBD bersama tim SAR gabungan lain pun diharapkan selalu siaga.

“Sekalipun gempa tidak berpotensi tsunami, pemantauan harus dilakukan dan petugas harus memberikan informasi se-valid mungkin kepada masyarakat. Jangan sampai info yang tidak lengkap menyebabkan missed informasi,” kata Puan.

Puan juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh kabar-kabar yang tidak tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Ia meminta warga terus memantau perkembangan dari instansi terpercaya pemerintah. 

“Sambil terus bersikap waspada dan hati-hati. Selalu pastikan keamanan dan keselamatan diri serta keluarga,” tutup Puan.

Halaman:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X