Lebih dari 125 Ribu Guru Diskors Junta Militer Myanmar

- Senin, 24 Mei 2021 | 19:20 WIB
Pasukan miiter Myanmar. (REUTERS/Stringer)
Pasukan miiter Myanmar. (REUTERS/Stringer)

Lebih dari 125 ribu guru di Myanmar diskors oleh otoritas militer karena bergabung dengan gerakan melawan kudeta militer. Hal ini disampaikan oleh seorang pejabat Federasi Guru Myanmar.

Penangguhan ini terjadi beberapa hari sebelum dimulainya tahun ajaran baru, yang diboikot oleh beberapa guru dan orangtua. Para guru diskors hingga Sabtu mendatang.

Dilansir dari Reuters, Senin (24/5/2021), Myanmar memiliki 430 ribu guru sekolah menurut data dari dua tahun lalu.

"Ini hanya pernyataan untuk mengancam orang agar kembali bekerja. Jika mereka benar-benar memcat orang sebanyak ini, seluruh sistem akan berhenti," kata pejabat yang merupakan seorang guru itu.

Surat kabar Global New Light of Myanmar yang dikelola pemerintah meminta para guru dan siswa untuk kembali ke sekolah untuk memulai kembali sistem pendidikan.

Tak hanya guru, sekitar 19.500 staf perguruan tinggi juga telah diskors.

BACA JUGA: 21 Peserta Lomba Lari di Tiongkok Tewas Akibat Cuaca Ekstrem

Pendaftaran dimulai minggu depan untuk masa sekolah yang akan dimulai pada bulan Juni. Tetapi beberapa orangtua mengatakan mereka berencana untuk tidak menyekolahkan anak-anak mereka.

"Saya tidak akan mendaftarkan putri saya karena saya tidak ingin memberikan pendidikan dari kediktatoran militer. Saya juga mengkhawatirkan keselamatannya," kata seorang warga bernama Myint.

Sementara itu, seorang mahasiswa 18 tahun bernama Lwin mengatakan dirinya hanya akan kembali ke sekolah jika sudah mendapatkan demokrasi.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X