Wanita Hamil Korban KDRT & Ibunya Diusir Oknum Polisi Percut Seituan, Bajunya Sampai Robek

- Rabu, 21 April 2021 | 14:03 WIB
Kolase foto ibu hamil dan ibunya, serta Kapolsek Percut Sei Tuan Jan Piter Napitupulu (Ist)
Kolase foto ibu hamil dan ibunya, serta Kapolsek Percut Sei Tuan Jan Piter Napitupulu (Ist)

Betapa memilukan nasib yang dialami oleh Deasy Natalia Boru Sinulingga dan ibunya, Noviritani Lumban Tobing.

Bermaksud mempertanyakan perkembangan penyidikan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) ke Polsek Percut Sei Tuan, Deliserdang, Deasy dan ibunya malah diusir oleh oknum polisi yang bertugas di polsek tersebut, hari Senin (19/4/2021).

Yang bikin tambah memilukan, Deasy sendiri tengah hamil 6 bulan. Perutnya sudah tampak buncit ketika mempertanyakan kinerja polisi atas kasus KDRT yang dilakukan oleh suaminya.

Tak ingin putrinya datang seorang diri dalam keadaan hamil, Noviritani pun ikut mendampingi.

Namun, saat sudah berada di dalam kantor Polsek Percut Sei Tuan, mereka diusir. Bahkan, mereka diduga diseret dan didorong oleh oknum polisi. Pakaian Noviritani yang sudah tua renta, bahkan sampai robek di bagian lengan.

-
Noviritani Lumban Tobing koyak bajunya ditarik polisi.

Video yang merekam momen itu viral di media sosial. Dalam video berdurasi 3 menit 26 detik itu, terdengar keributan di dalam kantor polsek. Deasy dan ibunya lantas diusir.

Kesal diperlakukan seperti itu, Deasy dan ibunya lantas berteriak-teriak dan memaki dari luar gerbang kantor Polsek. Sementara ibunya, melempari kantor polsek dengan batu.


"Polsek Percut Sei Tuan, gak beres! Polsek Percut Sei Tuan, gak beres!" teriak Deasy.

Sementara itu, Kapolsek Percut Seituan Jan Piter Napitupulu membantah pihaknya mengusir dan menganiaya Deasy dan ibunya.

"Tidak ada melakukan penganiayaan terhadap pelapor. Justru kita mencegah daripada tindakan yang dilakukan dengan melakukan pelemparan, maki-maki," kata Jan Piter.

Usai kejadian itu, Deasy dan ibunya lantas melaporkan Jan Piter dan anggotanya ke Polrestabes Medan. Laporan mereka diterima dengan nomor STTLP/818/K/IV/YAN:2.5/2021/SPKT/ Polrestabes Medan/Polda Sumatera Utara.

Deasy sendiri mengaku hanya menagih kinerja polisi yang menurutnya lamban dan tidak jelas.

-
Deasy Natalia Boru Sinulingga menunjukkan laporan KDRT yang dilakukan suaminya.

Ia kesal atas perlakuan polisi terhadap ibunya yang menderita penyakit kanker serviks akut. 

"Mamak saya memang melempar batu, tapi ke arah lantai. Bapak itu (polisi) langsung marah emosi, diseret. Saya tengok mamak saya digituin ya saya marah," katanya.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X