Gelombang panas di Dubai mencapai 50 derajat celsius, ini membuat negara itu berisiatif menciptakan hujan untuk mengatasi masalah tersebut.
Kota di Uni Emirat Arab (UEA) hadir dengan teknologi drone membuat hujan. Ini adalah bagian dari jutaan upaya untuk mengatasi cuaca yang terik dan meningkatkan hujan rata-rata hanya empat inci per tahun di negara Timur Tengah itu.
Pusat Meteorologi Nasional Dubai memulai uji coba menggunakan teknologi drone yang melepaskan muatan listrik ke awan. Metode ini dikenal sebagai penyemaian awan, mendorong awan untuk menggumpal dan membentuk presipitasi.
Rekaman spektakuler yang dirilis oleh NCM menunjukkan mobil-mobil yang diguyur hujan seperti monsun saat mereka melewati jalan raya dalam pemandangan yang hanya akan benar-benar terlihat di negara-negara Asia Tenggara, tapi jelas bukan di UEA.
Drone tampaknya sangat efektif sehingga peringatan cuaca kuning telah dikeluarkan di bagian negara di mana teknologi tersebut juga telah diujicoba.
Namun, hujan yang turun begitu dramatis membuat muncul kekhawatiran apakah teknologi tersebut telah melangkah terlalu jauh karena menyebabkan banjir, menurut laporan Wired, dikutip dari Mirror.
Prof Maarten Ambaum, dari University of Reading, telah mengerjakan proyek penyemaian awan, salah satu dari sembilan strategi peningkatan hujan yang didanai oleh UEA sejak 2017.
