Anggota DPR Minta Pemerintah Terus Lobi WHO agar Jadi Pusat Produksi Vaksin Global

- Rabu, 22 September 2021 | 10:31 WIB
Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI Netty Prasetiyani Aher. (Instagram/netty_heryawan)
Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI Netty Prasetiyani Aher. (Instagram/netty_heryawan)

Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher mendukung pemerintah untuk melobi badan kesehatan dunia atau WHO agar Indonesia menjadi salah satu pusat produksi vaksin global. Menurut dia langkah ini adalah hal yang positif dan patut didukung oleh semua pihak.

“Langkah ini positif dan patut didukung. Pemerintah harus melakukan upaya serius dan sungguh-sungguh agar Indonesia dipilih sebagai salah satu pusat produksi vaksin global oleh WHO,” ujar Netty, Rabu (22/9/2021).

Dikatakan Netty, Indonesia sangatlah tepat untuk dijadikan sebagai pusat produksi vaksin, mengingat statusnya sebagai negara menengah dan berkembang yang masih membutuhkan banyak vaksin.

"Dengan dijadikannya Indonesia sebagai pusat produksi vaksin global maka diharapkan terjadi transfer teknologi ke negara berkembang, khususnya di bidang farmasi. Selain itu, stimulasi infrastruktur kesehatan juga akan berkembang,“ tutur dia.

Apalagi, lanjut Politikus PKS ini, sempat terjadi ancaman hambatan pasokan vaksin dari negara maju produsen vaksin ke negara berkembang  melalui fasilitas COVAX dan AVAT yang dapat merugikan negara berkembang.

“Pada masa pandemi ini, terlihat jelas ketimpangan infrastruktur kesehatan antara negara berkembang dan negara maju yang berdampak pula pada  ketidakadilan akses dan distribusi vaksin global. Banyak negara berkembang yang kesulitan mendapatkan vaksin, sementara negara maju justru surplus vaksin karena bisa produksi sendiri,” jelas Netty.

Di sisi lain, hal yang membuat Indonesia cocok dijadikan pusat produksi vaksin global adalah cuaca yang stabil. Dengan demikian konidisi ini menjadikan nilai tawar pemerintah kepada WHO.

“Kita negara tropis dengan hanya dua musim, musim hujan dan kemarau yang kondisi cuacanya lebih stabil sehingga tidak perlu khawatir soal perubahan cuaca yang tidak terprediski atau ekstrem. Kondisi alamiah ini tentu dapat dijadikan nilai tawar di hadapan WHO,” tambah Netty.

BACA JUGA: Sekjen PDIP Ingatkan Sanksi bagi Kader yang Ikut-ikutan Deklarasi Capres dan Cawapres

Ditekankan Netty pemerintah perlu berstrategi agar peluang ini tidak hilang. Jika kesempatan menjadi pusat produksi vaksin hilang, maka menurutnya Indonesia akan mengalami kerugian besar.

“Indonesia memenuhi syarat untuk menjadi pusat produksi vaksin global. Apabila peluang ini lepas, maka kita akan merugi. Bukan soal hitungan kerugian material, tapi yang lebih penting adalah hilangnya kesempatan membangun kemandirian di bidang farmasi,” katanya.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X