Sedikitnya 42 orang tewas di Jerman dan puluhan orang hilang pada Kamis (15/7) akibat luapan sungai yang disebabkan curah hujan tinggi di seluruh Eropa Barat.
Dilansir dari Reuters, banjir tersebut menyapu kota-kota dan desa-desa, menyebabkan mobil-mobil terbalik, rumah-rumah hancur dan orang-orang terdampar di atap rumah.
Di kota Schuld, rumah-rumah terlihat berubah menjadi puing-puing. Jalan-jalan terhalang oleh pohon tumbang serta ikan-ikan terdampar di tengah jalan.
"Selama dua atau tiga hari kami mengalami hujan terus menerus. Atau selama empat hari, saya sudah lupa," kata Klaus Radermacher, seorang warga yang tinggal di Schuld selama 60 tahun.
Selain di Jerman, polisi juga mengabarkan 18 Orang tewas dan lusinan lainnya tidak ditemukan di sekitar wilayah penghasil anggur Ahrweiler, di negara bagian Rhineland-Palatinate setelah Sungai Ahr yang mengalir ke Sungai Rhine merusak tepiannya dan meruntuhkan setengah lusin rumah.
15 orang lainnya tewas di wilayah Euskirchen di selatan Kota Bonn, kata pihak berwenang.
Perintah evakuasi telah dikeluarkan untuk warga setempat dan pekerja darurat tengah memompa air dari bendungan karena khawatir bendungan itu bisa meledak.
Di Belgia, dua pria meninggal karena hujan deras dan seorang gadis berusia 15 tahun hilang setelah hanyut oleh sungai yang meluap.
Ratusan tentara dan 2.500 pekerja bantuan membantu polisi dalam upaya penyelamatan di Jerman. Tank-tank dikerahkan untuk membersihkan jalan dari tanah longsor dan pohon-pohon tumbang serta helikopter untuk menyelamatkan warga yang masih terdampar di atap rumah.
Sekitar 200.000 rumah mengalami pemadaman listrik karena banjir.
