Ngaku Anti Barat, Taliban Malah Pakai Baju Gucci Hingga Supreme, Harganya Fantastis

- Minggu, 22 Agustus 2021 | 10:20 WIB
Baju mahal anggota Taliban (Twitter/@prideveteran1)
Baju mahal anggota Taliban (Twitter/@prideveteran1)

Taliban yang telah menguasai Afghanistan masih terus menjadi pemberitaan dunia. Kelompok ini sebelumnya menjalani perang 20 tahun dengan AS sebelum akhirnya AS menyerah dan menarik pasukannya.

Karena perang tersebut, Taliban kerap mengatakan bahwa mereka anti dengan Barat. Namun, baru-baru ini beredar foto yang memperlihatkan anggota Taliban justru mengenakan pakaian buatan brand Barat.

Dilansir Daily Mail, dalam foto tersebut tampak anggota Taliban memakai baju tradisional shalwar kameez yang ternyata bermerk Gucci dengan harga Rp50 juta.

Baju tersebut dipadukan dengan sneaker dan kacamata serta headband dari Supreme yang membuat penampilan anggota Taliban tersebut lebih mirip "Milenial Hypebeast".

Akun Twitter @ragipsoylu bahkan merinci harga outfit mewah anggota Taliban tersebut yang kalau ditotal harganya nyaris mencapai Rp100 juta.

  1. Pakaian/dress oranye dari rumah mode Gucci Rp50 juta
  2. Vest hijau dari Urban Rp13 juta
  3. Sneakers Axis Rp1,3 juta
  4. Kacamata hitam Ray Ban Julie Non-Polarized161 Rp2,3 juta
  5. Ikat kepala merah Supreme Rp2,3 juta
  6. Cincin Onyx Macy's Rp16 juta
  7. Kaus kaki Beymen Black  Rp3.3 juta
  8. Vakko Scarf: Rp3.3 juta
-
Baju mewah anggota Taliban (Twitter/@ragipsoylu)

Baca juga: Taliban Langgar Janjinya, Jenderal Polisi Afghanistan Dieksekusi dengan Ditembak Mati

Penampilan mewah anggota Taliban ini tentu sangat berbeda dengan kebanyakan anggota Taliban lain. Netizen bertanya-tanya darimana mereka memperoleh pakaian mewah tersebut.

Saat berkuasa di era 1996 hingga 2001, Taliban menerapkan peraturan ketat untuk wanita. Mereka tidak boleh bekerja, bersekolah, harus memakai burqa, dan harus ditemani wali pria jika keluar rumah.

Anehnya, peraturan tersebut tidak berlaku untuk pria yang bebas berdandan dengan pakaian mewah.

Sementara itu, Taliban telah memutuskan menghapus sistem demokrasi di Afghanistan dan menerapkan hukum syariat Islam.

"Tidak akan ada sistem demokrasi sama sekali karena tidak memiliki basis di negara kami. Kami tidak akan membahas sistem politik seperti apa yang harus kami terapkan di Afghanistan karena sudah jelas. Ini adalah syariah dan hanya itu," kata seorang anggota Taliban, Waheedullah Hashimi kepada Reuters.

Meski mengklaim anti dengan budaya barat, Taliban kini bersedia menjalin hubungan internasional dengan negara-negara dunia usai menguasai Afghanistan.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X